Wildan Solehudin (1801036033) “Strategi Dakwah Majelis Shalawat Wahidiyah Di Desa Datar Kabupaten Pemalang” Skripsi, Program Strata 1 (S-1) Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang.
Shalawat merupakan salah satu wasilah (perantara) untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Makna dari shalawat itu sendiri adalah sebuah doa, dan merupakan rahmat yang sempurna serta kesempurnaan rahmat bagi kekasihnya yaitu Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam. Selain itu shalawat juga memiliki beberapa arti tersendiri, shalawat dari malaikat kepada Nabi merupakan bentuk permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi Muhammad SAW, sedangkan shalawat dari selain Nabi berupa permohonan rahmat dan ampunan. Shalawat bagi orang-orang beriman adalah sebuah permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi, seperti halnya Allahumma Shalli’ Ala Sayyidina Muhammad.
Penelitian ini memfokuskan pada dua permasalahan, diantaranya : 1) strategi dakwah Majelis Shalawat Wahidiyah serta 2) capaian pelaksanaan strategi dakwah Majelis Shalawat Wahidiyah. Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Serta teknik pengumpulan datanya menggunakan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini berada di Desa Datar Kabupaten Pemalang. Teknik analisis data dapat dilakukan melalui pengumpulan data, redukasi data, dan penyajian data. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data dan kesimpulan hasil penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, serta analisis data yang dilakukan oleh peneliti, strategi dakwah Majelis Shalawat Wahidiyah di Desa Datar Kabupaten Pemalang yaitu melalui tahapan-tahapan strategi yang terdiri dari perumusan berupa menentukan sebuah visi, misi, analisi lingkungan, dan perencanaan program kegiatan serta strategi implementasi. Adapun capaian pelaksanaan strategi dakwah majelis shalawat Wahidiyah ini adalah keberhasilan tujuan dakwah yaitu mensucikan jiwa mad’u melalui pembersihan sikap dan perilaku, menjadikan individu mad’u lebih baik dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti beribadah, bersosialisasi dengan masyarakat dan berbagai macam aspek yang lain. Keberhasilan dakwah dapat dilihat perilaku masyarakat setelah mengamalkan ajaran shalawat Wahidiyah menjadi pribadi yang lebih baik dalam bersosialisasi, meningkatnya ibadah, berakhlakul karimah dan menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam hal kebaikan.