Sewa menyewa kamar kos pada umumnya merupakan bagian dari dunia bisnis yang dapat dikatakan berkembang cukup pesat di segala bidang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik sewa-menyewa kamar kos harian, mengetahui problematika sewa-menyewa kamar kos harian di Kelurahan Bringinmengetahui bagaimana analisis fiqh muamalah terhadap prakttik sewa-menyewa kamar kos harian di Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang. Penelitian ini juga menjawab pertanyaan dari rumusan masalah tentang status faktor pemanfaatan kamar kos selama masa sewa di Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dan tinjauan fiqh muamalah terhadap praktik sewa kamar kos yang masih dalam masa penyewa pihak pertama di Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (research field), yaitu memaparkan serta menggambarkan keadaan dan fenomena yang lebih jelas mengenai situasi yang terjadi maupun referensinya bersumber dari lapangan, yang digali secara intensif dan disertai dengan analisa dan penyusunan kembali atas semua data atau referensi yang telah dikumpulkan, dalam hal ini praktik sewa dengan metode pendekatan deskriptif analitis, pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi serta menggunakan observasi pra-penelitian dan pada saat penelitian.
Hasil penelitian ini menyebutkan, bahwa dalam praktik sewa menyewa kamar kos pada pihak ketiga di salah satu tempat di Kelurahan Bringin Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang tidak sesuai dengan ketentuan hukum Islam atau akad ijarah. Praktik yang terjadi antara pihak pemilik dan penyewa kedua (pihak ketiga) tidak memenuhi unsur, syarat dan rukun ijarah. Pemilik sewa kamar kos seharusnya transparan kepada penyewa pertama dalam persoalan transaksi yang dilakukan kepada pihak ketiga, kemudian kompensasi kepada penyewa pertama karena status kamar masih dalam hak sewa oleh penyewa pertama.