Fenomena yang berkembang di masyarakat kemiskinan menimbulkan berbagaipersoalan yang memengaruhi setiap aspek kehidupan, diantaranya adalah kurangnya ketertiban dalam masyarakat,kehidupan masyarakat terganggu, tingkat pendidikanrendah/terbatas, dan juga tidak menutup kemungkinan terjadi tindakan yang bertolakbelakang terhadap prilaku keagamaan seseorang. Pengemis disini merupakan salah satu korban dari kemiskinan, sehingga mereka dianggap telah menyimpang darinilai dan norma yang berlaku.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah gambaran pengemis sebagai pekerjaan untuk menafkahi keluarga di kawasan makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak?. 2) Bagaimanakah perspektif hukum Islam tentang memberi nafkah keluarga dari hasil mengemis di kawasan makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak?.
Jenis penelitian ini adalah lapangan (field research), dengan pendekatan tipe penelitian yuridis empiris atau sosiologi hukum, sumber data primer yaitu hasil pengemis di Kawasan Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak sedangkan sumber data sekunder yaitu data-data dari kelurahan atau desa, majalah ilmiah, sumber data dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Dalam aplikasinya hal ini dapat berbentuk buku-buku terkait dengan nafkah. Data yang terkumpul kemudian di analisis menggunakan metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Gambaran pengemis sebagai pekerjaan untuk menafkahi keluarga di kawasan makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak dapat dilihat dari faktor yang menyebabkan profesi mengemis pilihan dalam menafkahi keluarga, diantaranya pengemis tersebut cacat sehingga tidak ada yang mau menerimanya untuk bekerja, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berhutang, pengemis tersebut selalu di tolak saat melamar pekerjaan, demi memenuhi kebutuhan hidupnya ia mengemis meskipun mampu bekerja, pengemis tersebut lebih mudah mendapatkan uang, pengemis tersebut tidak memiliki keahlian oleh karena itu lebih memilih mengemis penghasilannya lebih besar di banding dengan bekerja dan tergiur dengan penghasilan dari mengemis dan pengemis tersebut iri terhadap tetangganya yang memperoleh penghasilan banyak dari mengemis, meskipun secara fisik masih kuat. 2) Perspektif hukum Islam tentang memberi nafkah keluarga dari hasil mengemis di kawasan makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak adalah tidak boleh atau haram, karena tidak dalam keadaan benar-benar tidak mampu secara tenaga untuk mencari rizki sebagai nafkah keluarga, dan hukum tersebut menjadi boleh atau halal ketika pengemis tersebut dalam keadaan tidak mempunyai apa-apa pada saat itu seperti menanggung hutang orang lain, ditimpa musibah dan ditimpa kesengsaraan hidup..