Madrasah swasta sebagai institusi pendidikan telah berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Madrasah telah lama menunjukkan jati dirinya sebagai institusi pendidikan yang mandiri. Tak dapat dipungkiri bahwa madrasah swasta telah tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Eksistensi madrasah swasta memberi warna dalam pemasaran jasa pendidikan. Meski demikian, pada beberapa kasus madrasah swasta masih menjadi pilihan alternatif ketika pilihan utama tidak diterima, Kesan masyarakat tentang pembelajaran di madrasah masih jauh dari kualitas yang diharapkan masyarakat, kerbatasan saran dan prasarana, dan lain sebagainya. Sehingga untuk bersaing di pasaran madrasah perlu menampilkan keunggulan yang unik dalam strategi pemasarannya sebagai distingsi. Penelitian ini fokus pada 3 hal yaitu; 1) Bagaimana strategi pemasaran madrasah berbasis distingsi di MA Matholiul Huda. 2) Bagaimana strategi pemasaran madrasah berbasis distingsi di MA Matholibul Huda Mlonggo. 3) Bagaimana strategi pemasaran madrasah berbasis distingsi di MA Hasyim Asy’ari Bangsri. Penelitian ini merupakan penelitian studi multi kasus dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan dokumentasi.
Simpulan dari penelitian tentang strategi pemasaran jasa pendidikan madrasah berbasis distingsi di Jepara adalah: Pertama, strategi pemasaran madrasah berbasis distingsi di MA Matholiul Huda Bugel menawarkan beberapa distingsi pada beberapa aspek bauran pemasaran. 1) produk jasa pendidikan meliputi; pilihan program jurusan, Mulok, Takhasus, program pembinaan olimpiade, ekskul, dan kultur pesantren sebagai hidden kurikulum. 2) biaya pendidikan meliputi; biaya pendidikan terjangkau, pembebasan biaya pendaftaran, keringanan biaya SPP, keringanan SPI, beasiswa prestasi akademik dan non akademik. 3) lokasi yang strategis. 4) media dan strategi promosi yang menjangkau semua kalangan. 5) SDM yang handal. 6) sarana prarasana pendidikan yang representative. 7)proses belajar mengajar yang berkualitas. Kedua, strategi pemasaran madrasah berbasis distingsi di Madrasah Aliyah Matholibul Huda Mlonggo menawarkan beberapa distingsi pada beberapa aspek bauran pemasaran. 1) Produk jasa pendidikan meliputi; pilihan program jurusan yang beragam seperti kelas unggulan , kelas regular, kleas tahfid, kelas olahraga, kelas, keagamaan, dan kelas riset. Selain itu terdapat ekskul wajib yang berbeda dari masing-masing program jurusan dan ada pula ekskul pilihan. 2) biaya pendidikan (SPP) terjangkau, beasiswa prestasi akademik. 3) lokasi madrasah strategis. 4) strategi dan media promosi yang baik. 5) SDM yang memadai. 6) Sarana prasarana pendidikan yang representataif. 7) proses belajar mengajar yang berkualitas. Ketiga, strategi pemasaran madrasah berbasis distingsi di MA Hasyim Asy’ari Bangsri menawarkan beberapa distingsi pada beberapa aspek bauran pemasaran. 1) Produk jasa pendidikan meliputi; pilihan program jurusan yang beragam seperti kelas unggulan imersi, Kurikulum kombinasi mata pelajaran klasik dan modern, mulok, muatan khusus, dan ekskul. 2) biaya pendidikan (SPP) terjangkau, beasiswa prestasi akademik, beasiswa tahfid, dan beasiswa yatama. 3)lokasi madrasah strategis. 4) strategi dan media promosi yang baik. 5) SDM yang memadai. 6). Sarana prasarana pendidikan yang representataif. 7) proses belajar mengajar yang berkualitas.
Dengan demikian strategi pemasaran jasa pendidikan madrasah berbasis distingsi di MA Matholiul Huda Bugel, MA Matholiul Huda Bugel dan MA Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara masing-masing memiliki keunikan daya beda pada semua aspek bauran pemasaran 7P (Product, Price, place, people, promotion, Physical evidence, & process). Sehingga distingsi tersebut berimplikasi pada kesuksesan PPDB. Hal ini Nampak dari animo masyarakat yang besar kepada tiga madrasah tersebut. Dengan kata lain madrasah dengan karakteristik standar minimal atau standar rata-rata yang tidak memiliki distingsi cenderung rendah dalam aspek animo masyarakat. MA Matholiul Huda Bugel memperoleh peserta didik terbanyak yaitu 31 rombel. MA Hasyim Asy’ari Bangsri memperoleh 24 rombel. MA Matholibul Huda Mlonggo memperoleh 21 rombel. Dengan demikian distingsi yang dimiliki oleh madrasah swasta menjadi syarat penting dalam keberhasilan strategi pemasaran jasa pendidikan madrasah.
Saran dan rekomendasi dari hasil penelitian ini meliputi; 1) Pemerintah sebagai pelindung dan pengayom bagi penyelenggaran pendidikan memberi dukungan kepada lembaga pendidikan khususnya madrasah swasta untuk berkompetisi secara sehat dalam rangka membantu program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 2) Strategi pemasaran jasa pendidikan madrasah berbasis distingsi sebaiknya perlu dilakukan pada semua madrasah swasta dengan menggali potensi yang dimiliki khususnya dari komponen 7P. 3) Rekomendasi untuk peneliti berikutnya agar lebih luas dalam menganalisa strategi pemasaran selain aspek differensiasi misalnya segmentasi, positioning, targeting sehinga dapat dijadikan acuan dalam pemasaran jasa pendidikan.

ABSTRACT:
Private madrasas as educational institutions have contributed to the intellectual life of the nation. Madrasas have long shown their identity as independent educational institutions. It is undeniable that private madrasas have grown and developed with the community. The existence of private madrasah gives color to the marketing of educational services. However, in some cases private madrasas are still a choice when the main choice is not accepted, the public's impression of learning in madrasas is still far from the quality expected by the community, limited advice and infrastructure, and so on. So to compete in the madrasa market, it is necessary to display a unique advantage in its marketing strategy as a distinction. This research focuses on 3 things, namely; 1) How is the distinction-based madrasa marketing strategy at MA Matholiul Huda. 2) How is the marketing strategy of the distinction-based madrasah at MA Matholibul Huda Mlonggo. 3) How is the distinction-based madrasa marketing strategy at MA Hasyim Asy'ari Bangsri. This research is a multi-case study with a qualitative approach. The method of data collection was carried out by in-depth interviews, observation, and documentation.
The conclusions from the research on the marketing strategy of distribution-based madrasah education services in Jepara are: First, the marketing strategy of the differentiation-based madrasah at MA Matholiul Huda Bugel offers several distinctions in several aspects of the marketing mix. 1) educational service products include; the choice of majors, Mulok, Takhasus, Olympic coaching programs, extracurriculars, and pesantren culture as a hidden curriculum. 2) education costs include; affordable tuition fees, waiver of registration fees, waivers of tuition fees, waivers of SPI, and scholarships for academic and non-academic achievements. 3) strategic location. 4) media and promotional strategies that reach all circles. 5) Reliable HR. 6) representative educational infrastructure. 7) quality teaching and learning process. Second, the differentiation-based madrasa marketing strategy at Madrasah Aliyah Matholibul Huda Mlonggo offers several distinctions in several aspects of the marketing mix. 1) Educational service products include; the choice of various major programs such as superior classes, regular classes, tahfid classes, sports classes, classes, religion, and research classes. In addition, there are different compulsory extracurriculars from each major program and there are also elective extracurriculars. 2) affordable tuition fees, and academic achievement scholarships. 3) strategic madrasa location. 4) good promotion strategy and media. 5) Adequate human resources. 6) Representative educational infrastructure. 7)quality teaching and learning process. Third, the differentiation-based madrasa marketing strategy at MA Hasyim Asy'ari Bangsri offers several distinctions in several aspects of the marketing mix. 1) Educational service products include; a wide choice of majors such as immersion flagship classes, a combination of classic and modern curriculum, mulok, special content, and extracurriculars. 2) affordable tuition fees, academic achievement scholarships, tahfid scholarships, and yatama scholarships. 3) strategic madrasa location. 4) good promotion strategy and media. 5) Adequate human resources. 6)Representative educational infrastructure. 7) quality teaching and learning process.
Thus, the marketing strategy for madrasa education services based on distinction at MA Matholiul Huda Bugel, MA Matholiul Huda Bugel, and MA Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara each has a unique power of difference in all aspects of the 7P marketing mix (Product, Price, place, people, promotion, Physical evidence, & process). So that this distinction has implications for the success of PPDB. This can be seen from the great public interest in the three madrasas. In other words, madrasas with minimum standard characteristics or average standards that do not have distinction tend to be low in the aspect of community interest. MA Matholiul Huda Bugel obtained the most students, namely 31 groups. MA Hasyim Asy'ari Bangsri got 24 rombel. MA Matholibul Huda Mlonggo got 21 rombel. Thus, the distinction owned by private madrasah is an important requirement for the success of the marketing strategy of madrasa education services.
Suggestions and recommendations from the results of this study include; 1) The government as a protector and protector for the implementation of education provides support to educational institutions, especially private madrasas, to compete healthily to assist government programs in the intellectual life of the nation. 2) The marketing strategy of distinction-based madrasa education services should be carried out in all private madrasas by exploring their potential, especially from the 7P component. 3) Recommendations for future researchers to be broader in analyzing marketing strategies other than aspects of differentiation such as segmentation, positioning, and targeting so that they can be used as references in marketing educational services.