Keberagaman penafsiran ayat-ayat al-Quran merupakan suatu keniscayaan karena al-Quran diibaratkan permata yang mempunyai banyak sudut dan jika dilihat dari sudut yang berbeda akan terlihat keindahan pancaran cahaya yang berbeda pula. Banyaknya ragam sudut pandang dalam penafsiran merupakan salah satu dari kemu’jizatan al-Quran itu sendiri, hal ini akan memunculkan beraneka ragam corak tafsir, ada corak fiqhī, ‘ilmī, adabī ijtimā‘ī, isyārī dan lain sebagainya.
Penelitian ini mengungkap nuansa penafsiran ayat-ayat al-Quran yang ada dalam kitab al-Futūḥāt al-Rabbāniyyah karya KH. Muṣliḥ Mranggen, dan mengungkap dan faktor yang mempengaruhi penafsirannya. Penelitian ini merupakan library research yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui dokumentasi karya ilmiah dari KH. Muṣliḥ yang berjudul al-Futūḥāt al-Rabbāniyyah, juga karyanya yang lain sebagai data pendukung dan wawancara kepada tokoh penerusnya. Untuk mengungkap corak penafsiran dalam kitab tersebut penulis menggunakan pendekatan Tafsir Sufi yang dalam pandangan Muḥammad Huṣain al-Żahabī dengan menggunakan istilah nuansa tafsir yang dipolulerkan oleh Islah Gusmian. Dan untuk mengungkap faktor eksternal yang mempengaruhi dan melahirkan nuansa penafsirannya tersebut penulis menggunakan teori sociology of knowledge dari Karl Mannheim.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nuansa penafsiran dalam kitab al-Futūḥāt al-Rabbāniyyah karya KH. Muṣliḥ Mranggen adalah termasuk dalam kategori Nuansa Ṣūfī Isyārī, dan faktor yang mempengaruhi penafsirannya adalah perjalanan dan pengalaman spiritual yang ia alami dan rasakan pada masa hidupnya baik yang bersifat fisik maupun yang metafisik serta realitas sosial masyarakat Mranggen, Demak, Jawa Tengah. Temuan tersebut dapat menjadi pijakan untuk dapat diadakan penelitian lanjutan, bukan hanya satu kitab akan tetapi seluruh karya KH. Muṣliḥ dapat dihimpun menjadi satu sehingga sangat dimungkinkan akan ditemukan sebuah konsep baru dalam khazanah ilmu al-Quran dan tafsir.

ABSTRACT:
The interpretations diversity of the Koran verses is an inevitability because the Koran is likened to a gemstone that has many angles and when viewed from different angles, you will see the beauty of different light rays. The many different points of view in interpretation is one of the miracles of the Koran itself, this will give rise to various styles of interpretation, there are styles of fiqhī, ‘ilmī, adabī ijtimā‘ī, isyārī and so on.
This research is disclosing the nuances of interpretation in the book al-Futūḥāt al-Rabbāniyyah by KH. Muṣliḥ Mranggen, and the factors that influences his interpretation. This research is a library research that uses a qualitative research methodology by collecting data through documentation of scientific works from KH. Muṣliḥ entitled al-Futūḥāt al-Rabbāniyyah particularly and others also interviews with his successor. To reveal the pattern of interpretation in the book, the author uses the Sufi Tafsir approach which in the view of Muḥammad Huṣain al-Żahabī, uses the term nuances of interpretation which was popularized by Islah Gusmian. And to reveal the external factors that influence and conduce to nuances of interpretation, the author uses the theory of sociology of knowledge from Karl Mannheim.
The results of the study concluded that the nuances of interpretation in the book al-Futūḥāt al-Rabbāniyyah by KH. Muṣliḥ Mranggen is included in the category of Ṣūfī Isyārī Nuances. Meanwhile, the factors that influence his interpretation are the journey and spiritual experiences that he experienced and felt during his lifetime both physical and metaphysical as well as the social reality of the people of Mranggen, Demak, Central Java. These findings can be a basis for the further research, not just on one book but on all of KH. Muṣliḥ can be grouped together so that it is very possible to find a new concept in the treasures of al-Quran and commentary.