Pemanfaatan limbah kulit semangka (citrullus lanatus (thunb.) matsum. & nakai) menjadi produk olahan teh cilla sumber antioksidan alami dan kalium dengan penambahan bunga melati (jasminum sambac (L.) Ait.)

Ni'amah, Asfiyatun (2022) Pemanfaatan limbah kulit semangka (citrullus lanatus (thunb.) matsum. & nakai) menjadi produk olahan teh cilla sumber antioksidan alami dan kalium dengan penambahan bunga melati (jasminum sambac (L.) Ait.). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1607026060_Asfiyatun_Ni'amah] Text (Skripsi_1607026060_Asfiyatun_Ni'amah)
Skripsi_1607026060_Asfiyatun_Ni'amah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara tropis yang banyak membudidayakan buah-buahan salah satunya adalah semangka. Hasil samping konsumsi buah semangka salah satunya adalah kulit buahnya. Kulit semangka merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kandungan gizi kulit semangka cukup tinggi dibuktikan dengan beberapa penelitian bahwa zat aktif kulit semangka dapat mencegah dan mengobati berbagai penyakit degeneratif. Namun, pemanfaatannya yang masih kurang sehingga dibutuhkan penelitian untuk mengembangkannya menjadi produk yang dapat dikonsumsi seperti teh dengan penambahan bunga melati.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima, kadar kalium, dan aktivitas antioksidan pada pembuatan teh kulit semangka dengan penambahan bunga melati.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan dua kali pengulangan, yaitu A0 (100%:0%), A1 (80%:20%), A2 (70%:30%), A3 (60%:40%), A4 (50%:50%), dengan sampel 30 masyarakat umum rentang usia 35 – 44 tahun. Data uji organoleptik diperoleh dengan menggunakan kuesioner penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis SPSS 25. Seluruh perlakukan atau formulasi juga dianalisis kadar kalium dan aktivitas antioksidannya.
Hasil: Uji organoleptik menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (p>0,05) terhadap warna, aroma, dan keseluruhan formulasi teh kulit semangka dengan penambahan bunga melati. Menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05) terhadap rasa teh kulit semangka dengan penambahan bunga melati. Kadar kalium pada formulasi A0, A1, A2, A3, dan A4 masing-masing diperoleh hasil sebesar 37191,04 mg/L, 34697,25 mg/L, 38648,94 mg/L, 37581,44 mg/L, dan 30667,15 mg/L. Analisis aktivitas antioksidan pada tiap formulasi A0, A1, A2, A3, dan A4 masing-masing sebesar 29,99%, 52,53%, 74,86%, 76,31%, dan 85,18%.
Kesimpulan: Kandungan kalium tertinggi diperoleh pada formulasi A2 (60% kulit semangka : 40% bunga melati). Sedangkan aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada formulasi A4 (50% kulit semangka : 50% bunga melati). Pengujian organoleptik kepada 30 panelis secara keseluruhan diperoleh nilai tertinggi pada formulasi A1 (80% kulit semangka : 20% bunga melati).

ABSTRACT:
Background: Indonesia is a tropical country that cultivates many fruits, one of which is watermelon. One of the by-products of watermelon consumption is the skin of the fruit. Watermelon peel is a waste that has not been utilized optimally. The nutritional content of watermelon rind is quite high, as evidenced by several studies that the active substance of watermelon rind can prevent and treat various degenerative diseases. However, its utilization is still lacking, so research is needed to develop it into products that can be consumed, such as tea with the addition of jasmine flowers.
Objective: The purpose of this study was to determine the acceptability, potassium level, and antioxidant activity in making watermelon skin tea with the addition of jasmine flowers.
Methods: This study was an experimental study using a completely randomized design (CRD) with five treatments and two repetitions, namely A0 (100%:0%), A1 (80%:20%), A2 (70%:30%) , A3 (60%:40%), A4 (50%:50%), with a sample of 30 general public with an age range of 35 – 44 years. Organoleptic test data were obtained using a research questionnaire and then analyzed using the Kruskal Wallis Test SPSS 25. All treatments or formulations were also analyzed for potassium levels and their antioxidant activity.
Results: Organoleptic test showed no significant difference (p>0.05) on the color, aroma, and overall formulation of watermelon rind tea with the addition of jasmine flowers. Shows a significant difference (p <0.05) on the taste of watermelon skin tea with the addition of jasmine flowers. Potassium levels in formulations A0, A1, A2, A3, and A4 each obtained results of 37191.04 mg/L, 34697.25 mg/L, 38648.94 mg/L, 37581.44 mg/L, and 30667 .15mg/L. Analysis of antioxidant activity in each formulation A0, A1, A2, A3, and A4 were 29.99%, 52.53%, 74.86%, 76.31% and 85.18%, respectively.
Conclusion: The highest potassium content was obtained in formulation A2 (60% watermelon rind : 40% jasmine flower). While the highest antioxidant activity was found in the A4 formulation (50% watermelon rind : 50% jasmine flower). Organoleptic testing of 30 panelists as a whole obtained the highest score in formulation A1 (80% watermelon rind : 20% jasmine flower).

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Teh kulit semangka; Kalium; Antioksidan; Teh cilla; Kalium; Bunga melati
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 640 Home economics and family living > 641 Food and drink
Divisions: Fakultas Psikologi dan Kesehatan > 13211 - Gizi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 22 Feb 2023 09:49
Last Modified: 22 Feb 2023 09:49
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19222

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics