Latar Belakang: Tekanan darah merupakan salah satu indikator kesehatan yang dapat menandakan perubahan status kesehatan. Hipertensi rentan terjadi pada kelompok lanjut usia karena pada lansia mengalami penurunan fungsi imun tubuh serta penurunan fungsi jantung. Pengetahuan hipertensi yang kurang, asupan natrium yang lebih, dan asupan kalium yang rendah dapat menyebabkan hipertensi. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan hipertensi, asupan natrium, dan asupan kalium dengan tekanan darah pada lansia di Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan cross-sectinal yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 81 responden. Data yang diukur adalah pengetahuan hipertensi menggunakan kuisioner, asupan natrium dan asupan kalium menggunakan form Semi-Quantitative Food Frequency Questionaire dan tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis dan Chi Square menggunakan aplikasi SPSS 22 for windows.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan hipertensi dengan tekanan darah (p = 0,000), ada hubungan antara asupan natrium dengan tekanan darah (p = 0,001) dan ada hubungan antara asupan kalium dengan tekanan darah (p = 0,007)
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan hipertensi, asupan natrium dan asupan kalium dengan tekanan darah.

ABSTRACT:
Background: Blood pressure is one of the health indicators that can signify a change in health status. Hypertension are most vulnerable in older groups because they tend to suffer from deterioration of immune function as well as deterioration of heart function. Deficient of hypertension knowledge, high sodium intake, and low potassium intake may cause hypertension.
Objective: To know the correlation between knowledge of hypertension, sodium intake, and potassium intake with blood pressure in the elderly at Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang
Method: This study used cross-sectinal design study conducted in the working area of Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang. Purposive sampling method used to select the sample of this study and as the results, 81 respondents selected. The data measured hypertension knowledge using questionnaire, sodium intake and potassium intake used Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire and blood pressure used digital sphygmomanometer. Bivariate analysis carried out with Kruskal-Wallis and Chi Square correlation test used SPSS 22 for windows application.
Result: The results of bivariate analysis showed there was a relationship between knowledge of hypertension with blood pressure (p=0,000), there was a relationship sodium intake with blood pressure (p=0,001), and there was a relationship between potassium intake with blood pressure (p=0,007)
Conclusion: There is correlation between knowledge of hypertension, sodium intake and potassium intake with blood pressure.