Indonesia merupakan negara yang berpotensi besar terkena bencana, terutama banjir. Pada tanggal 9 Januari 2021 banjir kembali menggenangi wilayah Indonesia tepatnya di wilayah Kalimantan Selatan. Tampak beberapa media menjadikan peristiwa Banjir Kalimantan Selatan ini sebagai headline di portal webnya, termasuk Tempo.co. Realitas bencana banjir Kalimanatan Selatan yang terjadi dikonstruksi dalam framing yang berbeda-beda oleh setiap media. Sehingga masyarakat perlu memahami lebih mendalam berita yang disajikan oleh media, karena konstruksi realitas dalam pemberitaan yang disajikan oleh media akan sangat berpengaruh terhadap pandangan masyarakat terlebih lagi dalam situasi yang tidak pasti karena adanya bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemberitaan banjir Kalimantan Selatan di media online Tempo.co selama periode 14-28 Januari 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis teks media yakni analisis framing Robert N Entman dengan 4 perangkatnya: Define Problem, Diagnouses Causes, Make Moral Judgement dan Treatment Recommendation. Teknik pengumpulan data berupa library search dengan landasan teori terkait realitas media, ideologi media, berita, media online dan analisis framing. Hasil analisis menunjukkan bahwa Tempo.co mengkonstruksi peristiwa banjir Kalimantan Selatan ini sebagai kesalahan pemerintah karena tidak mampu melakuakan tindakan prevensi terhadap banjir. Pemberitaan banjir Kalimantan Selatan menyeleksi isu peran pemerintah dalam penanganan banjir dengan menonjolkan aspek yang cenderung diarahkan pada pemberitaan dengan frame negatif. Terhitung dari delapan berita yang dianalisis, enam berita diantaranya memuat wacana menuntut, mendesak dan menggugat peran pemerintah dalam menangani banjir Kalimantan Selatan.