Analisis Hukum Islam terhadap implikasi program induksi laktasi bagi ibu adopsi : studi kasus di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kasih Ibu Tegal
Ubaidah, Agus Ma’sum (2022) Analisis Hukum Islam terhadap implikasi program induksi laktasi bagi ibu adopsi : studi kasus di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kasih Ibu Tegal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Bismillah Numpuk wisuda Agus Ma_sum Ubaidah 1702016046 (Autosaved) - Miftahul _Ulum.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
seseorang wanita yang belum pernah hamil secara otomatis belum bisa menghasilkan dan mengeluarkan asinya. Upaya medis yang ditawarkan agar si wanita dapat menyusui anak adopsinya maka perlu melakukan program induksi laktasi. Program induksi laktasi berupa proses pemberian rangsangan melalui obat atau pijatan laktasi pada payudara sehingga payudara bisa memproduksi ASI meskipun orang tersebut belum pernah hamil. Akan tetapi, penggunaan metode induksi laktasi tidak dapat menghasilkan laktogen plasenta terhadap bayi dan tidak menghasilkan ASI pertama. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara ASI induksi laktasi dengan ASI yang dihasilkan 10 hari setelah melahirkan dan semua manfaat yang diterima oleh bayi sama saja seperti peningkatan antibodi dan faktor kekebalan tubuh pada bayi.
Tujuan penilitian Untuk mengetahui prosedur dalam melakukan induksi laktasi dan untuk mengetahui implikasi hukum Islam induksi laktasi bagi ibu adopsi. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (fiedl reseach) atau penelitian non-doktrinal yaitu dengan mengkonsepsikan pranata yang riil dan dikaitkan dengan variabel-variabel social yang lain. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat komperatif.
Hasil penelitian menunjukan, 1) Dalam prosedur induksi laktasi ada dua macam cara: Pertama galatagog, yang dimana dalam proses itu diberikannya makan atau obat-obatan agar dalam sistem hormonal pada payudara bisa lebih meningkat dan bisa menghasilkan ASI. Kedua pijat laktasi, dalam pijat laktasi yang dimana agar bisa mengaktifkan pada sistem kelenjar payudara, karena dalam sistem kelenjar payudara terdapat subyunit sangat kompleks agar bisa mengelurkan atau menghasilkan ASI yaitu perlu adanya proses pijat laktasi. Oleh karena itu dalam pratiknya di RSIA. Kasih Ibu Tegal sudah memenuhi syarat dan ketentuan secara medis, serta sudah sesuai dengan hukum Islam. 2) Implikasi hukum Islam dari adanya program induksi laktasi akan menyebabkan sepersusuan dengan ibu susuannya (radha’ah), dalam tanda kutip anak susuan ini bisa menyebabkan adanya hubungan kemahraman dalam keluarga (mahram dengan bapak ibu susuan dan saudara sepersusuannya). Adapun haram yang dimaksud ialah haram melakukan pernikahan, berjalan berduaan di tempat yang sunyi atau jauh, dan tidak masuk kedalamnya hal waris mewarisi serta soal nafkah, sebab wanita yang menyusukan itu bukan ibunya yang sebenarnya, melainkan hanya “Ibu susuan” saja. Oleh karenanya, hukum waris mewarisi atau nafkah tidak masuk dalam hukum “menyusukan”.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Induksi Laktasi; induksi laktasi; Hukum Islam |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 25 Feb 2023 06:59 |
Last Modified: | 25 Feb 2023 06:59 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19281 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year