Bintang menjadi salah satu benda langit yang paling sering diamati oleh manusia, selain menjadi petunjuk arah mata angin, Bintang juga bisa dijadikan penentuan arah kiblat asalkan mengetahui nilai azimuth Bintang tersebut. Salah satunya adalah Bintang Altair yang terdapat didalam rasi Aquila. Keberadaan Bintang Altair bisa dijadikan sebagai alternatif penentu arah kiblat dimalam hari jika disiang hari terjadi kendala, dengan cara mengamati posisi Bintang tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mencoba meneliti dan menganalisis Bintang Altair sebagai penentu arah kiblat serta akurasinya.
Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui bagaimana metode penentuan arah kiblat menggunakan Bintang Altair dan bagaimana tingkat keakurasian metode penentuan arah kiblat menggunakan Bintang Altair.
Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dan tergolong ke dalam penelitian kualitatif. Data primenya diambil dari buku Almanak Nautika. Data sekundernya dari Aplikasi Stellarium dan berupa buku-buku, dokumen-dokumen, jurnal-jurnal yang memuat seputar arah kiblat sebagai pendukung dari data primer. Adapun analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, hanya dengan melihat arah Bintang Altair diwaktu tertentu sama halnya menghdap kiblat, dengan menggunakan rumus:
WK = (X / 15) + (Merpass – (0o 03’ 56,55” x Tanggal)) + KWD.
Kedua, hasil dari perhitungan rumus arah kiblat menggunakan Bintang Altair akurat, dikarenakan selisih azimuth Bintang Altair dengan azimuth kiblat hanya selisih 3 sampai 4 menit busur.