Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan yang berjudul “Studi Komparatif Pendapat Imam An-Nawawi dan Ibnu Qudamah tentang Talak Tafwiḍ”. Talak Tafwiḍ merupakan penyerahan hak menceraikan dari seorang suami kepada istrinya. Adanya problem akademik yang dirasa oleh penulis sehingga melakukan penelitian ini, karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai materi tersebut. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan bagaimana pendapat Imam An-Nawawi dan Ibnu Qudamah tentang talak Tafwiḍ? Dan bagaimana relevansi pendapat keduanya dengan masa kini.
Penulis dalam penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan. Data primer yang digunakan yaitu kitab Al- Majmu’ Syarh Al- Muhazzab karya Imam An-Nawawi dan kitab Al- Mughni dan Al-Kafi karya Ibnu Qudamah. Sebagai data sekunder yaitu literatur lainnya yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dokumentatif, pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian Pustaka.
Hasil penelitian ini menyimpulkan, Imam An-Nawawi dan Ibnu Qudamah berpendapat bahwa talak Tafwiḍ hukumnya diperbolehkan, karena penyerahan hak otoritas talak kepada seorang istri pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw yang didasarkan pada Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 28-29, dan hadis sahih riwayat muttafaq’alaih dari Aisyah r.a. keduanya berbeda pendapat hanya dalam masa talak yang diberikan. Relevansi talak Tafwiḍ dengan masa kini cukup relevan disebabkan karena semakin kompleks dan beragamnya permasalahan-permasalahan yang hadir di tengah-tengah masyarakat terutama yang berkaitan dengan permasalahan dalam hubungan pernikahan dan juga permasalahan yang sering hadir dari pihak si istri. Sehingga dengan adanya konsep talak Tafwiḍ ini setidaknya dapat menjaga dari ikatan pernikahan yang ada dan adanya kehati-hatian dalam melakukan mengambil keputusan.