Keterbukaan informasi merupakan salah satu prinsip good governance yaitu transparansi dimana masyarakat juga mempunyai hak untuk memperoleh informasi yang terbuka, mudah dan bebas diakses, dan tepat waktu dalam rangkaian pelaksanaan program kegiatan pemerintahan. Prinsip-prinsip good governance tersebut perlu diterapkan oleh pemerintah dalam mewujudkan memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat dengan harapan dapat mengembalikan dan membangun kembali kepercayaan publik.
Berdasarkan hasil survei SMRC (Saiful Mujani Research Center) (2020) menyatakan bahwa Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo menjadi urutan pertama pemerintah daerah yang cepat dan tanggap dalam mengambil kebijakan menangani pandemi, yakni sebanyak 73% melebihi standar nasional yaitu 59% disusul Jawa Timur 68% dan DKI Jakarta 62%. Keberhasilan Jawa Tengah yang sesuai dengan survei tersebut menjadi menarik untuk diteliti karena Instagram menjadi salah satu faktor dan alat utama Ganjar Pranowo untuk mengekspresikan kerjanya sebagai gubernur dalam menangani pandemi.
Instagram menjadi platform yang lebih responsif ketimbang media sosial lainnya. Peneliti mengamati bahwa masyarakat lebih interaktif dengan Ganjar Pranowo di Instagram dibanding Twitter, kedua platform tersebut dilihat dari jumlah komentar dan suka yang lebih banyak di Instagram. Ganjar Pranowo mengoptimalkan pemanfaatan Instagram tersebut untuk berinteraksi dengan masyarakat dalam memberikan informasi, dukungan antar warga, dan edukasi terkait Covid-19.
Oleh karena itu studi ini ingin mengangkat terkait Komunikasi Politik melalui media massa di internet, karena selama media massa berkembang hingga kini dimanfaatkan untuk medium menyampaikan pesan salah satunya yang dilakukan Ganjar Pranowo merupakan bentuk komunikasi dengan keterbukaan informasi untuk menyampaikan pesan ke masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket yang disebar

kepada pengikut akun Instagram @ganjar_pranowo berdomisili di Jawa Tengah dan mewawancarai beberapa informan. Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Good Governance.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dan diolah data menggunakan aplikasi SPSS 25.0 hasilnya menunjukkan uji regresi linear sederhana dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh keterbukaan informasi terhadap kepercayaan publik. Hal ini bisa dilihat dari nilai f hitung yaitu sebesar146.267 dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,000 yang berarti hasil output tersebut < 0,05. Serta hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh keterbukaan informasi melalui konten Instagram terhadap kepercayaan publik dalam penanganan pandemi yaitu sebesar 59,9% sedangkan sisanya 40,1% yang dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.