Keluarga beda agama memiliki permasalahan khusus yang berbeda dari perkawinan pada umumnya. Permasalahan yang dapat muncul adalah tentang dampak hukum keluarga (rumah tangga) beda agama, Dalam hal ini menurut Guru Besar Hukum Perdata Universitas Indonesia, Prof. Wahyono Darmabrata, menjabarkan ada empat cara yang populer ditempuh pasangan beda agama agar pernikahannya dapat dilangsungkan, yaitu: 1. meminta penetapan pengadilan, 2. perkawinan dilakukan menurut hukum masing-masing agama, 3. Penundukan sementara pada salah satu hukum agama, 4. menikah di luar negri. Hal ini kemudian dijadikan alasan bagi beberapa masyarakat yang tidak patuh terhadap hukum Indonesia untuk melakukan perkawinan dengan cara penundukan sementara pada salah satu agama. dalam kasus ini adalah perkawinan dengan cara salah satu pihak melakukan perpindahan agama secara sementara, artinya setelah perkawinan berlangsung masing-masing pihak kembali memeluk agamanya masing-masing. Dengan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada skripsi ini adalah: (1) Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya keluarga beda agama di Desa Bumi Dipasena Utama Kecamatan Rawajitu Timur, (2) Bagaimana dampak hukum dari keluarga beda agama di Desa Bumi Dipasena Utama Kecamatan Rawajitu Timur.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Adapun sumber data utama dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara.
Hasil penelitian: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keluarga beda agama di Desa Bumi Dipasena Utama yaitu Latar Belakang Orangtua, Kemudahan Administrasi Perkawinan, Pendidikan tentang agama yang Minim, Kebebasan Memilih Pasangan. Menurut penulis keefektifitasan suatu hukum dalam masyarakat Bumi Dipasena Utama masih kurang, dikarnakan tidak adanya prasarana fasilitas yang mendukung penegakkan hukum yang cukup. Jika fasilitas pendukung tidak terpenuhi maka mustahil penegak hukum akan mencapai tujuannya. Sehingga masih dikatakan belum berjalan efektif. 2. Dampak hukum dari keluarga beda agama di Desa Bumi Dipasena Utama diantaranya status perkawinan yang tidak sah di mata negara dan di mata hukum agama, dampak terhadap anak yaitu terputusnya nasab anak kepada bapaknya dan dialihkan ke nasab ibunya, sehingga berkonsekuensi anak tidak dapat hak waris mewarisi, dan hak wali nikah dalam perkawinan.