Bagi masyarakat Desa Dukuhlo Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, nggebod sudah menjadi suatu kebiasaan bahkan sebagai mata penceharian ketika musim panen tiba. Nggebod sendiri merupakan kegiatan berupa memanen padi mulai mbabat/ngarit, nggebong, ngepyok, madai lalu membawanya ke rumah pemilik lahan. Dalam nggebod tidak adak kepastian jumlah upah yang akan di berikan kepada buruh tani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas prkatik nggebod di Desa Dukuhlo dan persepsi Ulama’ setempat. Adapun rumusan masalah ini difokuskan bagaimana praktik nggebod ketika panen padi yang dilakukan masyarakat Desa Dukuhlo? Dan bagaimana persepsi ulama mengenai praktik nggebod ketika panen padi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Dukuhlo?
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum dengan menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian Yuridis-Empiris. yaitu dengan melihat suatu kenyataan hukum di dalam masyarakat dan melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi temuan bahan non hukum guna keperluan penelitian. Adapun objek penelitian ini adalah praktik nggebod di Desa Dukuhlo. Metode pengumpulan data yang di gunakan ialah wawancara, dan observasi. Sedangkan informan dalam penelitian ini meliputi pemilik sawah, buruh tani dan tokoh ulama setempat
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis adalah pertama bahwa praktik ngebod di Desa Dukuhlo sudah sesuai dengan ketentuan Hukum Islam. Pembagian upahnya menggunakan erbandingan 1:6 dan pembayaranya sendiri setelah semua pekerjaan selesai dari mulai ngarit sampai padi dibawah kerumah pemilik sawah. Kedua dari persepsi ulama mayoritas Ulama’ di Desa Dukuhlo bahwa praktik ngebod pemberian upah buruh panen padi boleh dilakukan menurut akad Ijarah.