Aplikasi Snack Video merupakan salah satu aplikasi hiburan yang dapat menghasilkan uang, cara kerjanya dengan cara menjalankan misi yang disediakan di dalamnya kemudian pengguna akan mendapatkan koin dari hasil menjalankan misinya tersebut. Di Desa Sidorekso Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus banyak yang menggunakan aplikasi ini terutama dari kalangan pelajar dan mereka belum mengetahui bagaimana praktik penggunaan aplikasi tersebut menurut Hukum Islam dan prinsip-prinsipnya. Dengan itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan Hukum ekonomi syari’ah terhadap penggunaan aplikasi Snack Video yang dimodifikasi di Desa Sidorekso Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus dan bagaimana perspektif Hukum Islam terhadap upah pada pengguna aplikasi Snack Video yang dimodifikasi di Desa Sidorekso Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan Metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan menggunakan metode deduktif yaitu pembahasan yang diawali dengan mengemukakan dalil-dalil, teori-teori atau ketentuan yang bersifat umum dan selanjutnya dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa praktik yang dilakukan dalam aplikasi Snack Video yang sudah memodifikasi aplikasi tersebut belum memenuhi syarat dari akad ju’alah yaitu manfaat yang dikerjakan pelaku harus ada nilai jerih payahnya (kulfah), sebab pekerjaan yang tidak ada nilai jerih-payahnya, tidak layak dikomersilkan secara syar’i. Sedangkan pemberian bonus pada aplikasi Snack Video menurut Fatwa DSN-MUI No. 75/DSN-MUI/VII/2009, tentang penjualan langsung berjenjang syari’ah belum sesuai karena masih ada bonus yang diperoleh secara tetap tanpa menjalankan misi yang ada di dalam aplikasi Snack Video.