Rekayasa permintaan merupakan sebuah upaya untuk membuat seolah-olah terdapat banyak permintaan atas suatu produk dalam kegiatan jual beli, upaya tersebut dilakukan penjual untuk mendapatkan keuntungan dengan membuat calon pembeli terkecoh. Demikian tersusunlah dua rumusan masalah pada skirpsi ini. Pertama, bagaimana praktik rekayasa permintaan dalam akad jual beli pada toko penjual Kajoi_store Salsabilacelluler dan Nilovashop di marketplace Shopee. Kedua, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik rekayasa permintaan dalam akad jual beli pada toko Kajoi_store Salsabilacelluler dan Nilovashop.
Metode penelitian dalam penelitian ini, berjenis normatif empiris, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data serta pendekatan field research yaitu mengamati langsung terhadap fenomena praktik rekayasa permintaan dalam akad jual beli di toko Kajoi_store, Salsabilacelluler, dan Nilovashop pada marketplace Shopee.
Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan, pertama praktik rekayasa permintaan pada penelitian ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan penjual untuk memberikan keuntungan dengan mengecoh calon pembeli. Kedua, setelah dianalisis menggunakan teori jual beli berdasarkan tinjauan hukum Islam, praktik rekayasa permintaan dalam penelitian ini sangat dekat maknanya dengan salah satu praktik yang dilarang dalam jual beli yaitu praktik bai’ najasy atas unsur tipuan serta muslihat yang membuat calon pembeli terkecoh. Kemudian dalam akad jual beli yang berlangsung antara penjual dengan pihak lain pada penelitian ini tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli atas objek transaksi (Ma’qud ‘Alaih) terkait kemampuan menyerahkan barang. Sehingga praktik rekayasa permintaan dalam akad jual beli yang dilakukan oleh Kajoi_store, Salsabilacelluler dan Nilovashop secara hukum Islam adalah tidak diperbolehkan.