Skripsi ini berisi tentang pembunuhan yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Dalam perkara putusan No.13/Pid.Sus.anak/2018/PN.Smg terdakwa YULIANA ANGGRAINI Binti SURADI yang berusia 15 tahun, dengan sengaja melakukan dan merencanakan sebelumnya untuk melakukan tindak pidana pembunuhan mantan majikan dan mantan majikannya. kekasih.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penjatuhan pidana di Pengadilan Negeri Semarang dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Kemudian data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif dengan pola pikir deduktif untuk memperoleh kesimpulan tertentu dan dianalisis menurut Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam.
Pertimbangan Hakim dalam perkara YULIANA ANGGRAINI Binti SURADI. Dengan Keputusan No.13/Pid.Sus.anak/2018/PN.Smg. yaitu umur terdakwa. Dimana menurut umur anak Menurut hukum pidana positif yaitu dalam UU No. 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak, pidana terhadap anak dibagi menjadi tiga yaitu yang berusia di bawah 8 tahun, tidak diadili dan tidak dikenakan sanksi pidana, hanya dikenakan pengawasan. Usia 8 s/d 12 tahun dibawa ke pengadilan dan tidak dikenakan sanksi pidana tetapi dikenakan tindakan dan Usia 12 s/d 18 tahun dibawa ke pengadilan dan dikenakan sanksi pidana. Ancaman pidana maksimalnya adalah setengah dari pidana orang dewasa, baik kurungan maupun kurungan. Dalam kasus YULIANA ANGGRAINI Binti SURADI. Dengan Keputusan No. 13/Pid.Sus.anak/2018/PN.Smg. Terdakwa divonis 10 tahun penjara.
Sedangkan hukuman menurut Hukum Pidana Islam dalam kasus YULIANA ANGGRAINI Binti SURADI. Dengan Keputusan No. 13/Pid.Sus.anak/2018/PN.Smg. Menurut hukum Islam, terdakwa melakukan pembunuhan yang disengaja (qatl al-amd). Dalam Al-Qur'an dan as-Sunnah, pembunuhan dengan sengaja ini secara tegas dilarang dan termasuk perbuatan yang melanggar hukum sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat al-Isra' Ayat 33.