Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang menggambarkan mengenai bagaimana penerapan undang-undang jaminan produk halal terhadap produk skincare yang dijual pada toko The Premiera Skin & Body care Semarang. Produk skincare merupakan bahan yang digunakan pada kulit tubuh manusia yang berfungsi untuk merawat, mencerahkan, mempercantik dan melindungi kulit tubuh dari paparan sinar matahari.
Adapun yang melatarbelakangi penulis tertarik untuk membuat penelitian skripsi ini yaitu didasarkan pada adanya produk yang beredar tanpa adanya label halal yang jelas hal itu merupakan suatu pelanggaran hukum dari ketentuan undang-undang jaminan produk halal yaitu dijelaskan tentang penetapan sertifikasi halal menyebutkan bahwa “Sertifikasi Halal harus ada pada setiap produk”, hal ini bertentangan pada setiap produk yang belum memiliki label halal khususnya pada produk skincare yang di jual pada toko The Premiera Skin & Body care Semarang.
Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini yaitu penelitian lapangan (kualitatif) yang mana pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan realitas tentang apa yang terjadi dilapangan dengan mengadakan penelitian mengenai beberapa masalah aktual yang kini sedang terjadi dan mengekspresikan didalam bentuk gejala atau proses sosial. Dimana nantinya guna mencari data dan informasi tentang labelisasi produk halal terhadap produk skincare di toko The Premiera Skin & Body care Semarang. Selain itu sifat penelitian ini adalah penelitian normatif-empiris. Metode ini pada hakikatnya merupakan gabungan dari pendekatan normatif dengan adanya penambahan dari berbagai unsur-unsur empiris. Penggunaan metode tersebut guna untuk mengetahui implementasi Undang-Undang Jaminan Produk Halal dan hukum Islam terhadap produk skincare di toko The Premiera Skin & Body care Semarang.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis yaitu menunjukkan bahwa implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal terhadap kewajiban sertifikasi halal produk di The Premiera Skincare Semarang belum terlaksana efektif karena pada produknya tersebut belum memiliki sertifikasi halal. Hal ini dikarenakan owner dari toko The Premiera Skin & Body Care Semarang menganggap bahwa pengurusan sertifikat halal terbilang susah, kurangnya sosialisasi dan pengawasan audit mengenai pentingnya sertifikat halal oleh Majelis Ulama Indonesia, dan di samping hal tersebut dimana owner Premiera Skincare Semarang merupakan non-muslim, jadi kesadaran akan kewajiban sertifikat halal tidak terlalu di pentingkan.