Penelitian ini berfokus untuk membahas tentang kajian pandangan, resepsi teologis dan sosiologis, serta sikap dalam studi kasus penghindaran menyembelih sapi di Desa Mejobo Kudus. Di dalam QS. Al-Baqarah ayat 67 dijelaskan bahwa sapi merupakan hewan yang halal untuk dimakan dan dijadikan hewan sesembelihan. Akan tetapi lokasi dari penelitian ini tidak serta merta menggunakan sapi sebagai hewan kurban, termasuk salah satunya di Desa Mejobo Kudus. Untuk itu, perlunya mengkaji lebih dalam dari studi kasus ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pandangan dan proses penerimaan oleh masyarakat Desa Mejobo Kudus.
Pada penelitian ini dibatasi oleh tiga hal, pertama bagaimana pandangan masyarakat Mejobo yang masih menghindari menyembelih sapi, bagaimana masyarakat Desa Mejobo meresepsi QS. Al-Baqarah ayat 67 secara teologis dan sosiologis, dan Bagaimana sikap masyarakat Desa Mejobo merespon masyarakat yang masih menghindari menyembelih sapi. bagaimana sikap masyarakat terhadap masyarakat Desa Mejobo yang masih menghindari menyembelih sapi.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian lapangan (field research) dan termasuk dalam metode penelitian kualitatif. Terdapat dua sumber data yan diambil dalam penelitian ini, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dari penelitian diambil dari hasil wawancara yang ditujukan kepada tokoh masyarakat, ulama’, serta masyarakat pada umumnya. Adapun sumber data sekundernya berasal dari literatur atau buku, jurnal, serta sumber lain yang relevan dengan tema penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa sikap masyarakat Desa Mejobo mengenai penghindaran menyembelih sapi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Sudut pandang masyarakat Mejobo terkait penghindaran menyembelih sapi membuahkan pandangan yang bervariatif, diantaranya yaitu sebagai syiar agama Islam, melatih sifat tepo seliro atau meminimalisir sifat intoleran, mengikuti perintah Allah SWT, menjaga tradisi yang telah diwarisi oleh Sunan Kudus, serta sebagai simbol persaudaraan.