Penafsiran term banīn dalam QS. An-Nahl ayat 72 : studi komparasi antara penafsiran M. Quraish Shihab dan Imam Al-Qurṭubi
Aliyah, Hikmiatul (2022) Penafsiran term banīn dalam QS. An-Nahl ayat 72 : studi komparasi antara penafsiran M. Quraish Shihab dan Imam Al-Qurṭubi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1704026156_Hikmiatul Aliyah_Lengkap Tugas Akhir - Hikmiatul Aliyah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Keturunan merupakan suatu hal yang penting, sebab keturunan merupakan salah satu dari tujuan serta rezeki suatu pernikahan, seperti yang terdapat dalam QS. An-Nahl ayat 72. Namun di tengah masyarakat yang telah melaksanakan pernikahan terdapat beberapa yang tidak bisa untuk memiliki keturunan bukan sebab pilihannya.
Dari latar belakang tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana penafsiran menurut kedua mufassir yang berbeda, yaitu M. Quraish Shihab dan Imam Al-Qurṭubi, yang mana mereka berada pada zaman yang berbeda serta latar belakang penulisan tafsir yang berbeda dengan mengambil QS. An-Nahl ayat 72. Studi komparasi merupakan metode penafsiran dengan cara membandingkan penafsiran antar mufassir yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui persamaan serta perbedaan dari kedua mufassir, baik dari segi metodologi maupun substansi penafsiraan. Adapun pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan kualitatif dengan library reseach serta dokumentasi berperan sebagai jenis penelitian serta metode pengumpulan data. Sehingga buku-buku, jurnal-jurnal, ataupun hasil penelitian terdahulu yang berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan pokok rumusan masalah.
Hasil penelitian dalam skripsi ini menghasilkan bahwa baik M. Quraish Shihab dan Imam Al-Qurṭubi keduanya sama-sama menafsirkan بَنِيْنَ sebagai nikmat atas pernikahan serta anugerah dari Allah SWT terhadap hambaNya yang telah menikah. Namun M. Quraish Shihab menambahi bahwa keturunan harus ada di dalam suatu pernikahan agar sendi kehidupan bermasyarakat tidak goyah serta tidak mengantarkan manusia kepada kepunahan. Penafsiran dari Imam al-Qurṭubi seakan-akan menyadarkan manusia bahwa rezeki yang berupa karunia ataupun nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang telah melaksanakan pernikahan pastilah berbeda pada tiap-tiap manusia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Banīn; M. Quraish Shihab; Imam Al-Qurṭubi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 25 Mar 2023 07:43 |
Last Modified: | 25 Mar 2023 07:43 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19529 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year