Murtad bagi kebanyakan orang adalah sebuah tindakan tercela, yang sangat dilarang dan diharamkan khususnya bagi penganut agama Islam. Terlepas daripada itu tuntutan dalam hal agama adalah sebuah hak pribadi yang harus dihormati, apakah ia memilih untuk beragama atau tidak. Sama halnya ketika seseorang memilih keluar dari suatu agama dan berpindah ke agama lain, atau bahkan tidak ingin memiliki agama (Ateis).”
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Research atau studi kepustakaan. Sedangkan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan History Sosiologis, atau pendekatan atas suatu metode pembahasan yang mendasarkan kepada masyarakat yang bersangkutan, menggunakan metode sejarah yaitu analisis peristiwa yang ada masa lalu dengan perumuskan prinsip yang umum.. Hal ini dilakukan untuk mengetahui murtad jika ditinjau dalam perspektif pemikiran Qodariyah dan Jabariyah. Dalam analisis ini seorang peneliti harus melihat corak berfikir paham tersebut agar dapat mengetahui landasan pemahaman tentang murtad dalam perspektif masing-masing paham.”
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa murtad dalam perspektif kebebasan manusia oleh paham Qodariyah, dengan landasan Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 29, dalam ayat ini diterangkan bahwa seseorang memiliki kebebasan untuk memilih apakah ia ingin kafir atau beriman. Kemudia jika dilihat dalam perspektif kehendak mutlak Tuhan, Jabariyah mengacu pada Qur’an surat Al-An’am ayat 111, bahwasanya yang menentukan manusia untuk beriman atau kafir adalah Allah, bukan manusia itu sendiri. Selain daripada itu, sebab-sebab seseorang melakukan murtad selain hal diatas adalah factor himpitan ekonomi dan paksaan dari pihak lain.