Penelitian ini berangkat dari fenomena Qur’ān in Every day Life, dimana masyarakat Islam berinteraksi dan menjadikan al-Qur’ān sebagai teman hidup. Ada banyak wujud interaksi dengan al-Qur’ān, salah satunya melalui tradis pembacaan Khatmīl Qur’ān yang dilaksanakan oleh Kelompok Pengajian Sabtu Manis desa Slatri RT 05 RW 02 Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Pelaksanaan pembacaan tradisi tersebut tentu tidak lepas dari aspek perbedaan kemampuan membaca al-Qur’ān para anggotanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh tindakan sosial Max Weber dalam pelaksanaan tradisi Khatmīl Qur’ān dan bagaimana kemampuan membaca al-Qur’ān oleh Kelompok Pengajian Sabtu Manis di Desa Slatri RT 05 RW 02 Larangan Brebes. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Adapun analisis yang digunakan yaitu Teori Tindakan sosial Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari empat kategori tindakan sosial Max Weber mempengaruhi pelaksanaan tradisi Khatmīl Qur’ān yakni tindakan afektif yang direpresentasikan dengan perasaan merasa lebih dekat dengan pencipta-Nya, dan tindakan tradisional yang direpresentasikan dengan dasar dilakukannya tradisi Khatmīl Qur’ān karena dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang sudah ada sejak dulu. Untuk kemampuan membaca al-Qur’ān anggota Kelompok Pengajian Sabtu Manis mayoritas sudah lancar dalam melafalkan ayat-ayat al-Qur’ān