Salah satu permasalahan yang dihadapi remaja ialah stress. Stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor diluar ketegangan Ada berbagai stressor yang sering dialami remaja pada umumnya antara lain; konflik dengan orang tua, konflik teman sebaya dan konflik dengan lingkungan. Permasalahan atau konflik yang sering muncul di lingkungan keluarga broken home menuntut anak untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, yang mana masing-masing individu tentunya memiliki cara yang berbeda untuk melawan atau mengatasi permasalahan yang dialaminya. Salah satu cara yang digunakan individu untuk mengurangi stress tersebut dengan strategi coping.
Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi coping remaja broken home di Kampung Dondong Semarang, masing-masing subjek memiliki perbedaan startegi coping. Subjek 1, 4 dan 6 menggunakan coping yang berfokus pada masalah (problem focused coping). Subjek lebih dominan mencari dukungan sosial terutama keluarga, sahabat, dan mendekatkan diri dengan Allah SWT. Sedangkan subjek 2, 3, 4, 5 dan 6 menggunakan strategi coping yang berfokus pada emosi (emotion focused coping). Subjek berusaha mengubah situasi-situasi yang tidak menyenangkan melalui mengontrol diri dan perasaan berpikir positif, melarikan diri atau menghindar dari masalah
Strategi coping yang bisa dilakukakan oleh remaja broken home di Kampung Dondong Semarang adalah: strategi coping yang berfokus pada masalah (problem focused coping) dan strategi coping yang berfokus pada emosi (emotion focused coping).