Dābbah menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar

Fitri, Eka Nur (2022) Dābbah menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1804026064_Eka_Nur_Fitri] Text (SKRIPSI_1804026064_Eka_Nur_Fitri)
1804026064_Eka Nur Fitri_Full Skripsi - Eka Nur Fitri.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Di dalam Al-Qur’an banyak termuat ayat-ayat tentang fenomena alam baik mencakup penciptaan benda tak bernyawa sampai sesuatu yang bernyawa. Dari sekian penciptaan tersebut salah satunya yaitu binatang melata atau di dalam Al-Qur’an disebut sebagai dābbah. Kata dābbah berulang sebanyak 18 kali yaitu diantaranya 14 ayat berbentuk mufrad dan 4 ayat lainnya berbentuk jamak. Kata dābbah tidak selamanya diartikan sebagai binatang melata tetapi pada ayat lain memiliki perbedaan makna sesuai konteks ayat. Di sinilah terjadi ketidakserasian makna antara satu ayat dengan ayat lainnya sehingga perlu kiranya pengkajian yang mendalam untuk mengungkap makna tersebut di dalam kitab tafsir yang mengkaji ilmu pengetahuan sains dan relavan dengan perkembangan zaman sekarang yaitu salah satunya pada kitab tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan (Library Research), dengan menggunakan metode pendekatan tafsir Maudhu’i atau tematik yaitu mengumpulkan ayat-ayat yang memiliki tema yag sama. Penelitian ini termasuk deskriptif analitik dengan metode analisis menggunakan pendekatan content analysis dan interpretasi. Data yang diperoleh bersumber dari data primer kitab tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan data sekunder dari kitab tafsir Al-Maraghi karya Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, tafsir Ibnu Katsir karya ‘Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh, tafsir Al-Misbah karya M.Quraish Shihab dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian ini, dari kedua rumusan masalah yaitu : 1). Penafsiran Hamka terhadap kata dābbah menunjukkan bahwa kata tersebut di dalam tafsir Al-Azhar memiliki tujuh macam pengertian diantaranya dābbah bermakan makhluk hidup, dābbah bermakna manusia, dābbah bermakna orang kafir, dābbah bermakna rayap, dābbah bermakna binatang yang keluar pada hari kiamat, dābbah bermakna binatang dan manusia, dābbah bermakna binatang. 2). Relevansi penafsiran dābbah menurut Hamka dengan teori sains modern. Penafsiran dābbah berkaitan dengan adanya sains modern terutama melihat maknanya sendiri sebagai binatang melata yang sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan sains baik dābbah yang bermakna makhluk hidup, binatang, maupun manusia. Namun tidak semua penafsiran dābbah menurut Hamka selaras dengan sains hanya terdapat beberapa ayat yang kurang sesuai dengan sains yaitu ketika menjelaskan sifat-sifat pada manusia dan binatang yang keluar pada hari kiamat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bahwa Hamka telah memunculkan penafsiran yang tidak dijumpai dalam ilmu-ilmu sains modern zaman sekarang ini padahal dalam ayat-ayat lainnya ia menghubungkan dengan sains walaupun tidak semuanya dijelaskan secara detail.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Dābbah; Hamka; Tafsir Al-Azhar
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 05 Apr 2023 03:28
Last Modified: 05 Apr 2023 03:28
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19605

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics