Makna larangan ber-muwalah dengan non-muslim dalam Al-Qur’an : pendekatan double movement
Ilyas, Mohammad (2022) Makna larangan ber-muwalah dengan non-muslim dalam Al-Qur’an : pendekatan double movement. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
1804026076_Mohammad Ilyas_Full Skripsi - Mohammad Ilyas.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Praktik ber-muwalah dengan non-muslim hingga saat ini masih menjadi persoalan yang sensitif. Hal ini berangkat dari pemahaman yang berbeda terhadap beberapa ayat yang secara eksplisit menyatakan larangan ber-muwalah dengan selain orang-orang mukmin. Secara literal, ayat-ayat tersebut bermakna suatu perintah bahwa umat muslim dilarang untuk menjalin suatu hubungan dengan umat beragama lain (non-muslim). Pemahaman literal dari ayat-ayat tersebut berpengaruh terhadap keberlangsungan hubungan muslim dengan non-muslim khususnya di Indonesia yang kental dengan kemajemukannya. Oleh karena itu, agar ayat-ayat tentang larangan-larangan memperwalikan non-muslim dapat dipahami secara proporsional dan relevan dalam konteks sekarang, maka akan dilakukan upaya rekontruksi penafsiran ayat-ayat tersebut melalui pendekatan hermeneutika Fazlur Rahman yang dikenal dengan Double Movement. Jenis penelitian ini ialah library research dengan penyajian data secara kualitatif deskriptif dengan rumusan masalah : 1) Apa yang melatarbelakangi pelarangan ber-muwalah dengan non-muslim dalam al-Qur’an? 2) Bagaimana makna larangan ber-muwalah dengan non-muslim dalam al-Qur’an?. Maksud ber-muwalah dengan non-muslim dalam beberapa ayat Al Qur’an ialah interaksi yang dijalin begitu dekat sehingga melebihi kedekatan dengan kerabat. Dimasa lampau, larangan ini diberlakukan terhadap umat muslim agar tidak ber-muwalah dengan Yahudi yang memiliki sifat munafik dan suka merusuh umat Islam. Sementara itu, interaksi dengan Yahudi yang berperilaku baik kepada umat muslim tetap berlangsung baik. Adapun ideal moral yang menjadi pesan pokok dari ayat-ayat tersebut ialah perlunya mengamalkan prinsip dalam berinteraksi dengan : 1) Bersikap hati-hati saat hendak menjalin interaksi dengan orang lain; 2) Tidak menaruh sifat dendam dan benci terhadap orang lain; (3) Menjauhi sifat Munafik; (4) Menumbuhkan kasih dan sayang antar manusia; (5) Senantiasa berlaku sabar atas terhadap musibah dan bertaqwa atas Allah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Non-muslim; Al-Qur’an; muwalah; double movement |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 05 Apr 2023 06:13 |
Last Modified: | 05 Apr 2023 06:13 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19607 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year