Arab-Pegon dan tafsir Al-Qur’an Indonesia : studi sosio-historis aksara tulis tafsir Al-Qur’an Indonesia akhir abad 20
Masrur, Moh. (2017) Arab-Pegon dan tafsir Al-Qur’an Indonesia : studi sosio-historis aksara tulis tafsir Al-Qur’an Indonesia akhir abad 20. Walisongo Press, Semarang.
Masrur-Arab-Pegon-Tafsir.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Pada saat berlangsung gelombang romanisasi dan kesadaran nasionalisme dalam konteks komunikasi bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, aksara Arab-Pegon dengan bahasa lokal daerah (Jawa) tidaklah lenyap begitu saja dalam tradisi penulisan tafsir Al-Qur’an. Sebagian mufasir di Indonesia, ada yang masih menggunakannya dalam penulisan tafsir, meskipun tidak dominan. Pada 1960 terbit tafsir berbahasa Jawa dengan aksara Arab-Pegon, berjudul al-Ibrîzli Ma‘rifati Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azîz yang ditulis oleh Kiai Bisri Mustofa, Rembang. Selain al-Ibrîz ada tafsir Iklîl li Ma‘ânî at-Tanzîl yang ditulis K.H. Misbah Zainul Mustofa, saudara Kiai Bisri Mustofa, yang juga ditulis dengan aksara Arab dan bahasa Jawa (Arab Pegon). Penelitian ini hadir dalam rangka menjawab dua pertanyaan besar; bagaimana proses adaptasi dan adopsi terkait dengan pemakaian aksara Arab-Pegon dengan bahasa daerah di dalam proses penulisan literatur tafsir Al-Qur’an karya Ulama’ Nusantara akhir abad 20? dan faktor apa saja yang berperan bagi dipertahankannya penggunaan Arab-Pegon dengan bahasa daerah sebagai aksara tulis dalam literatur keislaman bidang tafsir Al- Qur’an produk ulama’ Nusantara akhir abad 20?. Dengan menggunakan teori Peirre Bourdieu tentang reproduksi kebudayaan (habitus dan arena) dan pendekatan sosiohistoris, penelitian ini menemukan bahwa pilihan penggunaan aksara Arab Pegon dalam kedua tafsir Al- Ibriz dan Al-Iklil adalah pilihan yang disadari penuh oleh kedua penulis kitab tafsir tersebut (KH. Bisri Mustofa dan KH. Misbah Mustofa). Hal ini dengan mempertimbangkan aspek audien karya mereka yang berlatar belakang Islam tradisional berbasis pondok pesantren yang juga sekaligus orang Jawa, selanjutnya sebagau konsekuensi logis dari keberadaan mereka sebagai ulama’ (kyai) di Jawa, dimana menulis dan menyampaikan pesan agama secara tertulis dengan aksara Arab Pegon adalah identitas ke-ulama’an di Jawa saat itu, dan metode pengajaran dan pembelajaran di pondok pesantren saat itu yang didominasi oleh metode bandongan dan sorogan yang menuntut aksara tulis dengan aksara Arab Pegon meskipun KH. Bisri Mustofa dan KH. Misbah Mustofa keduanya bisa menulis dengan aksara latin yang saat itu sedang banyak digalakkan oleh pemerintah Indonesia.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir Al-Quran; Arab Pegon; Al-Ibriz; Al-Iklil; Aksara tulis |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 10 Apr 2023 01:55 |
Last Modified: | 10 Apr 2023 01:55 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19628 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year