Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan bagaimana persepsi dan sikap para elit dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah terhadap radikalisme Islam di Indonesia. Jawa Tengah terbukti merupakan propinsi yang memiliki andil cukup signifikan dalam mensuplai para teroris di Indonesia. Dengan jumlah pengikutnya yang sangat banyak, persepsi dan sikap elit di kedua ormas Islam tersebut akan sangat mempengaruhi besar kecilnya dukungan umat Islam terhadap radkalisme Islam. Penelitian dilakukan terhadap 30 orang responden yang terdiri dari 15 orang Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan 15 orang Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Tengah. Data-data penelitian dikumpulkan dengan metode angket dan wawancara. Jawaban angket dianalisis dengan secara kuantitatif. Sedangkan data yang diperoleh melalui wawancara digunakan untuk memperjelas jawaban jawaban responden yang diperoleh melalui angket. Penelitian ini menemukan, pertama, bahwa elit Muhammadiyah maupun NU Jawa Tengah memiliki persepsi yang hampir sama terkait dengan keberadaan, faktor-faktor penyebab, argumen para teroris dan respons terhadap radikalisme Islam di indonesia. Kedua, elit NU Jawa Tengah menunjukkan sikap yang lebih tegas dibanding elit Muhammadiyah terkait dengan perlunya pemberantasan radikalisme Islam di Indonesia.