Bala’ dalam Al-Qur’an merupakan cobaan Allah SWT kepada manusia yang terjadi di dunia, karena ia diciptakan dengan sesuatu yang urgent dibalik penciptaannya, semua bentuknya merupakan cobaan seperti telinga, penglihatan sampai akalnya merupakan cobaan dari Allah, serta cobaan lainnya didunia ini baik dalam bentuk sebuah kebaikan atau kemakmuran maupun keburukan atau bencana. Ibnu Katsir berpendapat bahwa setiap ujian baik berupa kesenangan maupun kesusahan, pada hakikatnya adalah bentuk ujian dari Allah SWT. Seperti halnya ujian atau cobaan yang saat ini terjadi di Indonesia dan di negara-negara lain, yaitu adanya pandemi Covid-19 yang sangat meresahkan umat di bumi. Oleh karena itu, penulis berusaha memahami penafsiran Ibnu Katsir tentang makna bala’ serta relevansinya dengan pandemi Covid-19.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan Library Research, yaitu penelitian yang menggunakan bahan pustaka sebagai sumber data utamanya dan menggunakan konsep para ahli terdahulu dengan berlandaskan pada kualitas data-data yang telah dianalisis dan diuraikan secara sistematis. Adapun metode yang digunakan penulis dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode maudhu’i, yaitu bentuk tafsir tematik yang membahas suatu tema dalam Al-Qur’an.
Adapun hasil yang penulis dapat dari penelitian ini, bahwa makna bala’ menurut Ibnu Katsir adalah bentuk ujian dari Allah SWT baik dalam kesusahan maupun kesenangan dan menurut penulis makna bala’ sendiri sangat relevan dengan kondisi yang saat ini menimpa umat di bumi, yaitu adanya wabah corona atau covid-19. Sama halnya dengan pendapat dari beberapa tokoh muslim yang penulis ambil, mereka menyatakan bahwa pandemi covid-19 adalah ujian dari Allah SWT. Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa bala’ dan covid-19 mempunyai makna yang sama yaitu ujian, karena keduanya merupakan ujian dari Allah yang bertujuan untuk menguji seberapa besar kadar keimanan seseorang.