Pemberdayaan tidak terlepas dari pembangunan suatu negara. Pemberdayaan merupakan salah satu upaya untuk mensukseskan pembangunan. Adanya pemberdayaan biasanya terjadi karena banyaknya pengangguran, rendahnya pendidikan dan lain sebagainya. Pemberdayaan ekonomi masyarakat saat ini mensasarkan kepada generasi milenial atau biasa disebut generasi Y yang biasanya digunakan untuk menyebut generasi yang lahir pada tahun 1980 hingga tahun 2000. Generasi milenial dianggap akrab dalam perubahan teknologi digital, media sosial. Generasi ini memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai peluang bisnis. Hal ini dimanfaatkan oleh Komerce untuk memberdayakan pemuda desa dalam bidang digital marketing.

Tujuan penelitian ini untuk menentukan bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh Komerce dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja di Tinjau dari Perspektif Ekonomi Islam. Jenis Penelitian ini Penelitian Lapangan bersifat deskriptif dengan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komerce memiliki peran terhadap generasi milenial dimana memberikan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan Information and Technology. Dalam melakukan pemberdayaan Komerce menerapkan prinsip-prinsip Perspektif Ekonomi Islam antara lain: Prinsip Keperdulian, Prinsip Ta’awun, dan Prinsip persamaan Derajat. Pada tahun 2022 generasi milenial di Desa Tunjungmuli yang menjadi wiraswasta sebanyak 2008 Jiwa dan 681 SDM yang aktif diberdayakan dengan memiliki pendapatan masing-masing SDM kisaran Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000 jika diakumulasikan pendapatan keseluruhan SDM pada tahun 2022 mencapai Rp. 12.708.794.513