Tafsir dalam perjalanan sejarah selalu berkembang dalam dinamika zaman yang selalu berubah. Tafsir atau produk penafsiran yang termasuk dalam resepsi eksegesis yang merupakan sebuah bentuk penyampaian ataupun pemahaman maksud dari suatu ayat ataupun beberapa ayat tertentu dalam al-Qur’an, dengan menggunakan metodologi atau bentuk pendekatan tertentu sehingga menjadi lebih jelas dan rinci untuk dipahami. Produk penafsiran berkembang dalam banyak bentuk atau model dengan tujuan utama yakni memberikan penjelasan terhadap makna-makna yang terkandung dalam kitab suci al-Qur’an secara lebih eksplisit dan rinci mengenai hukum, theologi, aqidah, serta nilai-nilai yang lebih universal didalamnya. Ada banyak sekali dialektika penafsiran terhadap al-Qur’an, semuanya memiliki nilai tersendiri sesuai dengan tujuan atau maksud dari sang mufassir itu sendiri. Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian terhadap karya tafsir terhadap ulama’ Nusantara yang memuat suatu lokalitas. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian Library Research, yakni dengan mengumpulkan data-data seperti buku-buku, jurnal, rekaman, naskah ataupun lainnya yang relevan dengan penelitian. Salah satu bentuknya adalah lokalitas yang digunakan dalam penafsiran. Kitab Tafsir yang diteliti yakni Tafsir al-Mubarok, merupakan sebuah kitab Tafsir yang ditulis oleh seorang kyai dari pesisir utara pulau Jawa, Taufiqul Hakim yang merupakan seorang pendiri sekaligus pimpinan dari Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara. Sebuah pesantren yang dikenal memiliki atau membuat metode khusus mengenai cara cepat memahami dan mengetahui sistem gramatika bahasa arab yang sangat penting untuk dapat mempelajari turats-turats keagamaan Islam yang umumnya menggunakan bahasa Arab. Kitab Tafsir al-Mubarok ini memiliki kandungan selayaknya Tafsir biasanya yang menjelaskan mengenai isi atau konteks dari ayat-ayat al-Qur’an sendiri, namun setelah membuka kitab Tafsir al-Mubarok tersebut kita akan mengetahui bahwa kitab Tafsir ini memiliki berbagai macam hal yang mungkin jarang sekali ditemukan pada kitab-kitab Tafsir yang lain. Kitab ini kemudian oleh mufassir dijelaskan secara ringkas dan memiliki unsur lokalitas yang akan kita temukan. Setidaknya ada tiga unsur lokalitas yang ditemukan dalam Tafsir al-Mubarok. Yang pertama adalah aspek penyajian dan bahasa yang digunakan, kemudian aspek syair-syair atau lagu dengan bahasa arab, Jawa, dan Indonesia, dan yang terakhir yakni aspek fenomena sosial.