Transparansi adalah keterbukaan pemerintah/sebuah lembaga dalam menyampaikan informasi kepada para pihak yang membutuhkan atas suatu aktivitas pengelolaan sumber daya publik. Sedangkan Akuntabilitas diasumsikan sebagai suatu kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan menyajikan, pertanggungjawaban, mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya terhadap pihak pemberi amanah yang mana hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Transparansi dan Akuntabilitas sangat dibutuhkan oleh Lembaga zakat seperti BMH, sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada semua pemangku kepentingan zakat, dari semua pihak yang terkait dengan lembaga tersebut kepada muzakki, masyarakat dan negara. Sebuah organisasi zakat dituntut agar lebih transparan dan akuntabel dalam melakukan laporan penggunaan dana yang mereka peroleh dari para muzakki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi transparansi dan akuntabilitas pada Lemabaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah Perwakila Jawa Tengah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Adapun narasumber dalam penelitian ini merupakan amil dari Lemabaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah Perwakila Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan narasumber dan data sekunder yang diperoleh dari data internal lembaga profil lembaga, standar operasional prosedur lembaga, laporan keuangan dan beberapa studi pustaka.
Hasil menunjukkan bahwa Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah Perwakilan Jawa Tengah Kabupaten Kebumen secara tidak langsung sudah cukup baik dalam menerapkan Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi dalam pengelolaan zakat yang telah lembaga tersebut kelola, walaupun dalam pelaporan keuangannya untuk para pemberi dana atau muzakki masih belum maksimal, karena belum satu bulan sekali dan untuk website resmi masih mengikuti dari BMH pusat