Investasi merupakan pondasi penting suatu negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu jenis investasi yang cukup mudah dilakukan oleh para investor awal terutama mahasiswa adalah investasi reksa dana. Meskipun setiap tahunnya jumlah investor reksa dana terus bertambah tetapi pertambahan reksa dana tersebut masih tidak sebanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Jumlah penduduk Indonesia yang telah menjapai 270 juta jiwa memiliki potensi yang unggul dalam memaksimalkan investasi reksa dana. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah persepsi risiko, motivasi investasi dan edukasi investasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam berinvestasi di aplikasi bibit. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer melalui kuesioner yang disebarkan melalui google form. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Kota Semarang. Jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 100 sampel.
Hasil analisis data dengan menggunakan uji parsial (uji t), pada variabel Persepsi Risiko diperoleh nilai t hitung sebesar 2.093 dengan nilai signifikansi 0.039 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa maka variabel persepsi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi reksadana syariah di aplikasi Bibit. Kemudian pada variabel Motivasi Investasi diperoleh nilai t hitung sebesar 3.686 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 maka dapat diartikan H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa maka variabel motivasi investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi reksadana syariah di aplikasi Bibit. Kemudian pada variabel Edukasi Investasi didapat nilai t hitung sebesar 8.475 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 yang dapat diartikan sebagai H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi reksadana syariah di aplikasi Bibit.