Studi ini hadir sebagai bentuk pengawasan terhadap pengelolaan dana haji. BPKH sebagai lembaga baru dalam pengelolaan dana haji memegang secara penuh pengelolaan keuangan haji. Hal tersebut berimbas pada kebingungan masyarakat mengenai bagaimana pengelolaan dan penggunaan dana haji guna keperluan penyelenggaraan ibadah haji.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis optimalisasi penggunaan nilai manfaat bagi calon jemaah. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif bersifat deskripstif, jenis field research, dengan pendekatan keuangan. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Untuk menjaga kredibilitas dan keabsahan data digunakan triangulasi sumber. Sumber data penelitian ini berasal dari Laporan tertulis BPKH RI, Peraturan Kepala Badan Pelaksana BPKH No. 7 Tahun 2021 tentang Nilai manfaat, Serta Laporan Keuangan BPKH RI. Sumber data pendukung berasal dari calon jemaah yang sudah mendaftar haji, dan sumber dokumen lainya. Setelah data terkumpul penulis menganalisis menggunakan teknik analisis model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi penggunaan nilai manfaat dana haji digunakan sebagai biaya kegiatan kemaslahatan umat Islam yang terdiri dari pelayanan ibadah haji, pendidikan dan dakwah, sarana prasarana ibadah, kesehatan, sosial keagamaan, dan ekonomi umat. Selanjutnya digunakan untuk pembayaran penyelenggaraan haji meliputi biaya katering jemaah, akomodasi Mekah dan Madinah, transportasi di Arab Saudi, layanan masyair, pasport, premi asuransi, pembinaan, dan pelayanan di Arab Saudi. Kemudian digunakan untuk biaya operasional BPKH meliputi belanja pegawai dan belanja operasional kantor. Penggunaan untuk penyaluran nilai manfaat ke rekening virtual calon jemaah yang digunakan untuk subsidi biaya perjalanan ibadah haji.