Individu usia dewasa awal selama ini banyak dibebani dengan adanya tuntutan sosial, seperti dalam hal pendidikan, pekerjaan, atau pernikahan. Hal itulah yang terkadang menjadi sumber individu dewasa awal mengalami kecemasan akan masa depan. Namun, individu dewasa awal yang mengimani adanya Qaḍa qan qadar serta melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi kemungkinan akan cenderung dapat mengatasinya dengan lebih baik, dikarenakan pengetahuan, pemahaman dan penerimaannya menjadi lebih luas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecemasan akan masa depan pada individu usia dewasa awal jika ditinjau dari kepercayaan pada Qaḍa qadar dan tingkat pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dimana dalam pengolahan datanya dibantu dengan program SPSS versi 16 for windows. Pengujian hipotesis menggunakan analisis two way anova, dan melibatkan 75 responden yang terdiri dari individu usia dewasa awal dari usia 18-25 tahun dengan status mahasiswa dan non mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kecemasan akan masa depan pada individu usia dewasa awal secara nyata (signifikan) jika ditinjau dari kepercayaan pada Qaḍa qadar dan tingkat pendidikan.