Tilik kaji: konstruksi sosial budaya masyarakat Sorodadi Sayung Demak

Hanum, Salsabila (2022) Tilik kaji: konstruksi sosial budaya masyarakat Sorodadi Sayung Demak. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1901056072_Salsabila_Hanum] Text (SKRIPSI_1901056072_Salsabila_Hanum)
1901056072_Salsabila Hanum_Full Skripsi - SALSABILA HANUM UIN Walisongo Semarang.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Fenomena ini dilatar belakangi oleh perbedaan pelaksanaan tradisi haji di setiap daerah, kemudian dari perbedaan tersebut melahirkan konstruksi sosial budaya pada masyarakatnya. Hal tersebut menjadikan penulis ingin mengkaji tentang tilik kaji: konstruksi sosial budaya masyarakat Surodadi Sayung Demak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang tradisi tilik kaji khusus pada masyarakat Surodadi Sayung Demak. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif berjenis lapangan (field reseacrh), dengan pendekatan antropologis. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menjaga kredibilitas dan keabsahan data digunakan triangulasi sumber dan teknik. Data primer berasal dari wawancara tokoh masyarakat, tokoh agama, jamaah haji dan masyarakat Surodadi Sayung yang terlibat di tradisi tilik kaji. Sedangkan data sekundernya berasal dari dokumen, arsip, dan foto pada kegiatan tradisi tilik kaji. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tilik kaji di Desa Surodadi Sayung Demak merupakan kebiasaan sosial budaya yang diwariskan oleh nenek moyang sejak jaman dahulu, dimulai dari setengah bulan keberangkatan ke tanah suci, sebelum keberangkatan masyarakat tilik kaji dan menghadiri acara tasyakuran. Masyarakat Desa Surodadi Sayung Demak masih melestarikan tilik kaji, karena tilik kaji dilakukan oleh masyarakat terus menerus sampai saat ini. Dengan adanya tilik kaji, tali silahturahmi masyarakat Surodadi semakin erat dan meningkatkan tali persaudaraan antar sesama. Konstruksi sosial budaya masyarakat Surodadi mempunyai keyakinan mengadakan tradisi tilik kaji kaji agar dimudahkan perjalanannya hingga kembali ke tanah air. Konstruksi sosial budaya dan tilik kaji mempunyai tiga tahapa yaitu eksternalisasi merupakan cara masyarakat melakukan interaksi demi kelangsungan hidup, objektivasi merupakan pembentukan kebiasaan masyarakat proses interaksi sosialnya yang mengalami institusional, dan internalisasi adalah proses penyadaran diri manusia atau penanaman nilai ke dalam diri manusia dan konstruksi memiliki nilai religius, nilai sosial, dan nilai budaya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tilik kaji; konstruksi sosial budaya; Surodadi Sayung Demak
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.35 Sacred places. Pilgrims
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 76201 - Manajemen Haji dan Umrah
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 06 May 2023 03:40
Last Modified: 06 May 2023 03:40
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19855

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics