Pengelolaan Pendidikan Tinggi harus memenuhi standar Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang di antaranya mencakup standar Pendidikan. Penjaminan standar Pendidikan, di antaranya terdapat standar isi pembelajaran yang kedalaman dan keluasan materinya,diejawantahkan dalam bentuk Mata Kuliah.
Ilmu Fikih merupakan salah satu Mata Kuliah tingkat Universitas sehingga harus diberikan kepada mahasiswa semua Fakultas, termasuk di Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo. Untuk memenuhi tuntutan Standar Nasional Pendidikan Tinggi, muatan Mata Kuliah Ilmu Fikih pada Program Studi Sosiologi FISIP, seharusnya lebih ditekankan pada aspek nilai-nilai Sosial yang terdapat dalam berbagai bidang Fikih; ibadat, mu’amalat, munakahat, jinayat, yang diintegrasikan dalam Isi Pembelajaran Mata Kuliah Ilmu Fikih.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode Dokumentasi dengan melakukan penelusuran substansi bidang-bidang Fikih untuk digali muatan nilai sosialnya, yaitu nilai yang mengajarkan untuk membantu/berderma atau memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat dan atau nilai yang mengajarkan untuk memperhatikankepentingan/kemaslahatan umum. Data diolah dengan menggunakan verstehen sehingga ditemukan makna tersurat dan tersirat serta menghubungkan keduanya dengan sesuatu yang ada di luarnya, sehingga diperoleh makna yang lebih dalam dan lebih luas. Data kemudian dianalisis dengan content analysis (analisis isi), yakni dengan menginventarisir data, mengsimplifikasikan, kemudian menggeneralisasikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam masingmasing bidang Ilmu Fikih (‘ibadat, mu’amalat, munakahat, jinayat) sebagiannya mengandung muatan nilai sosial yang mengajarkan untuk suka menolong, membantu, berderma, dan lebih mengutamakan kepentingan orang lain serta kemaslahatan umum.
Ajaran nilai sosial tersebut diintegrasikan di dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Ilmu Fikih di Prodi Sosiologi FISIP UIN Walisongo Semarang sehingga Fikih bercorak sosiologis.