Kualitas hadis-hadis dalam kitab Durratun Nashihin : bab keutamaan hari Jum’at

Muhtarom, Muhtarom (2013) Kualitas hadis-hadis dalam kitab Durratun Nashihin : bab keutamaan hari Jum’at. Project Report. LP2M IAIN Walisongo, Semarang. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan penelitian individual] Text (Laporan penelitian individual)
Muhtarom-Kualitas-Hadis-Durrotun-Nasihin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Kitab Durratun Nashihin (Durrah al-Nashihin) karya Usman bin Hasan bin Ahmad al-Syakir al-Khaubawiy (1824 M/1239 H) merupakan salah satu kitab “wajib” yang sangat terkenal di kalangan pesantren maupun pondok-pondok yang menjamur di hampir seluruh pelosok negeri ini. Tak hanya di Indonesia, bahkan kepopuleran kitab ini juga tersebar hingga Malaysia, Turki, India dan beberapa kawasan di benua Afrika.
Mengapa kitab Durratun Nashihin bisa begitu populer di berbagai negara tersebut? Hal itu antara lain karena isinya sangat mendukung praktek-praktek tasawuf. Ya, kitab ini secara umum berisikan nasehat- nasehat agama (mauidhah) yang dibungkus dengan berbagai kisah dan hikayat yang mengandung manfaat serta petuah-petuah yang dapat membangkitkan azzam (motivasi) kita untuk beramal sebanyak mungkin, karena selalu diiming-imingi dengan banyak pahala terlebih lagi hal tersebut dapat diwujudkan hanya dengan melakukan amalan-amalan yang terbilang ringan dan kecil.
Mengenai kualitas kitab Durratun Nashihin, banyak ulama memberikan penilaian yang agak“miring”terhadapnya.Abdul AzizbinBaz menilai kitab ini tidak bisa dijadikan pegangan, sebab berisi hadis-hadis maudlu’ (palsu) dan lemah yang tidak bisa dijadikan sandaran, sehingga tidak sepatutnya buku ini dijadikan sandaran. Senada dengan Baz, Lutfi Fathullah, menyatakan bahwa di dalam kitab Durratun Nashihin ditemukan banyak hadis-hadis maudlu’ (palsu) dan lemah sehingga umat Islam disarankan berhati-hati dalam mengamalkan hadis-hadis dalam kitab tersebut.
Penelitian ini adalah upaya untuk menguji dan membuktikan “kebenaran” berbagai penilian tersebut melalui kajian terhadap validitas (baca: kesahihan) hadis-hadis di dalamnya. Penelitian ini mengambil sampel bab Keutamaan Hari Jum’at(majlis ke-66).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari kajian terhadap 11 buah hadis tentang keutamaan hari Jum’at dalam kitab Durratun Nashihin, yakni pada majlis ke-66 ditemukan hasil sebagai berikut:
Dilihat dari derajat/kualitashadisnyaadalah:
a. Satu buah hadis berderajat sahih (hadis d.1)
b. Tiga buah hadis tergolong tidak memiliki asal usul (tidak bersanad) dan dapat dikategorikan sebagai hadis palsu (maudlu’) (hadis b.2, c.1, c.2).
c. Tujuh buah hadis berderajat dla’if kategori berat.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Kualitas hadis; Durratun Nashihin; Studi hadis; Ilmu dirayah; Ilmu riwayah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1252 Dirayah Science of Authenticity of Hadith
Divisions: Laporan Penelitian (Research Reports)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 06 Jun 2023 23:05
Last Modified: 06 Jun 2023 23:05
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19919

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics