Data pertumbuhan perbankan di Indonesia mulai tahun 2019 hingga 2021 menunjukan bahwa instrumen kantor bank masih menjadi faktor yang mengupayakan terjadinya peningkatan jumlah nasabah berdasarkan dana pihak ketiga, akan tetapi fenomena tersebut tidak terjadi pada bank konvensional yang memiliki intrumen lain dalam pengupayaan pertumbuhan nasabahnya diantaranya seperti kualitas promosi dan kualitas pelayanan yang disediakan. Penelitian ini berusaha untuk menguji faktor kualitas pelayanan, budaya masyarakat dan promosi terhadap terbentuknya minat masyarakat untuk menabung pada bank syariah. Studi ini dilakukan pada salah satu wilayah Desa yang memiliki akses terjangkau baik pada bank syariah maupun bank konvensional.
Metode penelitian adalah menggunakan pengujian pengaruh melalui regresi untuk menemukan hubungan kausalitas dari variabel independen terhadap variabel dependen. Populasi penelitian adalah masyarakat Desa Tegalrejo Magelang yang belum menjadi nasabah Bank Syariah yaitu dengan total jumlah responden sebanyak 100 orang. Data diolah melalui aplikasi SPSS dengan tingkat maximal signifikansi 10%.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh positif dan signifikan dari variabel promosi, kualitas pelayanan dan budaya terhadap terbentuknya minat masyarakat untuk bertransaksi pada bank syariah. Kualitas pelayanan menjadi variabel prioritas dengan tingkat pengaruh tertinggi diantara tiga variabel lainnya. Hasil ini juga menunjukan bahwa promosi melalui media interpersonal memiliki pengaruh yang signifikan pada terbentuknya minat masyarakat untuk bertransaksi pada bank syariah.