Tradisi methil merupakan tradisi yang unik dan menarik untuk dikaji, yakni keyakinan masyarakat petani Desa Asemrudung terhadap unsur-unsur (sesajen) yang terdapat dalam tradisi methil. Peneliti merasa tertarik untuk mempelajari bagaimana proses tradisi tersebut dan apa makna-makna yang ada dalam ritual methil dikalangan masyarakat petani di Desa Asemrudung. Dimana relasi petani dengan sesama petani, relasi petani dengan alam termanifestasikan dalam simbol-simbol yang mereka gunakan dalam rangkaian ritual methil. Dalam tradisi methil di Desa Asemrudung Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan terdapat 21 tanda. Dari 21 tanda tersebut peneliti mencoba meneliti enam tanda untuk kemudian diketahui makna denotasi, konotasi kemudia mitos dari enam tanda/simbol tersebut berdasarkan semiotika Roland Barthes. Untuk memperoleh data yang konkrit tentang tradisi methil di Desa Asemrudung Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan ikut serta mengikuti dan mengamati beberapa tahap ritual methil di Desa tersebut. Sehingga dari data yang diperoleh selama penelitian tersebut terdapat beberapa simbol yang terkandung dalam tradisi methil, yaitu; simbol perlindungan, simbol rasa syukur, simbol pelestarian dan simbol kerukunan. Upaya peneliti tersebut sejalan dengan kajian semiotika Roland Barthes tentang Denotasi, Konotasi dan Mitos.