Kalang merupakan komunitas Jawa Kuno hingga saat ini masih menjadi sebuah konstruksi identitas sosial-budaya. Dalam catatan sejarah G.H Von Feber berpendapat bahwa istilah Kalang dikenal sejak tahun 400M, bersamaan dengan masuknya Hindu ke tanah Jawa. Dukun Sonteng merupakan tokoh sentral pada masyarakat Kalang yang memiliki peran penting dalam perlaksanaan tradisi-tradisi masyarakat kalang, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui otoritas Dukun Sonteng pada masyarakat Kalang dan mengetahui urgensi Dukun Sonteng pada masyarakat Kalang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan field research. Hasil dari penelitian ini adalah Dukun Sonteng tergolong dalam otoritas tradisional dan kharismatik. Dalam otoritas tradisional karena keahlian Dukun Sonteng didapatkan secara turun-temurun, dan perintah atau peraturan yang harus ditaati didasarkan pada tradisi yang berlaku. Dukun Sonteng termasuk pada otoritas kharismatik karena Dukun Sonteng merupakan orang yang istimewa yang dipilih oleh demang Kalang serta memiliki kekuatan-kekuatan luar biasa yang tidak sewajarnya dimiliki orang biasa. Kekuatan tersebut berupa mengetahui hari baik atau buruk dan menentukan hari-hari baik untuk melakukan tradisi-tradisi Kalang dapat mengetahui hal-hal yang tak kasat mata, seperti dapat melihat alam aakhirat dari masyarakat Kalang, serta dapat berkomunikasi dengan demang Kalang dan arwah orang yang sudah meninggal dan Ketika ada masyarakat Kalang yang akan meninggal dunia Dukun Sonteng mendapatkan pertanda-pertanda. Urgensi Dukun Sonteng yang sangat penting terlihat pada saat menjadi pemimpin dalam menjalankan tradisi-tradisi masyarakat kalang. Seperti memimpin pelaksanaan upacara obong, sayut dan ewuh.