Tradisi hakam sebagai bantuan hukum pada masa Nabi SAW s/d Khulafaur Rasyidin
Ruhiyah, Hayatur (2011) Tradisi hakam sebagai bantuan hukum pada masa Nabi SAW s/d Khulafaur Rasyidin. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
42111129_Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (489kB) | Preview
42111129_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (59kB) | Preview
42111129_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (133kB) | Preview
42111129_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (95kB) | Preview
42111129_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (88kB) | Preview
42111129_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (17kB) | Preview
42111129_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (16kB) | Preview
Abstract
Dalam tradisi Islam, penyelesaian perselisihan dan persengketaan dengan mediasi dikenal sebagai tahkim, dengan hakam sebagai juru damai atau mediatornya. Lembaga bantuan hukum yang pelaksana yuridis bantuan hukumnya dilakukan oleh advokat, ikut menentukan berjalannya proses penegakan hukum di depan pengadilan. Demikian pula dalam sejarah Islam ketika masa kenabian hingga pasca Khulafaur Rasyidin, bantuan hukum sudah dikenal dan dilaksanakan. Bantuan hukum yang terjadi pada masa awal Islam meliputi dua bidang, yakni bantuan hukum dalam kasus pidana dan bantuan hukum dalam kasus perdata. Bantuan hukum dalam kasus perdata, dimana seseorang yang berselisih dengan istrinya (kasus syiqaq) dibutuhkan bantuan hukum yang pelaksana yuridisnya disebut dengan hakam.
Proses penunjukan hakam dalam kajian fiqih disebut tahkim, tahkim berarti menjadikan seseorang sebagai pihak ketiga atau yang disebut hakam sebagai penengah suatu sengketa.
penulis akan membahas permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana prosesi tradisi hakam sebagai bantuan hukum pada masa Nabi sampai masa Khulafaur Rasyidin? 2) Bagaimana kedudukan, wewenang, tugas dan fungsi hakam sebagai bantuan hukum pada masa Nabi sampai masa Khulafaur Rasyidin?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Untuk mendapatkan data yang valid, penulis menggunakan metode pengumpulan data teknik library research (penelitian kepustakaan). Analisis dalam data penelitian yang digunakan adalah analisis isi (content analysis), yaitu analisis terhadap makna yang terkandung dalam gagasan atau hasil pemikiran, termasuk bagaimana gagasan atau hasil pemikiran itu muncul, apa latar belakangnya dan kenapa ide itu dimunculkan. Analisis isi ini juga bertumpu pada metode analisis deskriptif. Pendekatan untuk menguraikan dan melukiskan hasil pemikiran dilakukan dengan (fact finding). Analisis ini bertitik tolak pada hermeneutic dengan kata lain bagaimana teks yang sedang dipelajari mempunyai arti dan berlaku pada saat sekarang.
Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa: 1) Tradisi hakam sebagai bantuan hukum adalah untuk menjalankan ajaran hukum Islam, dalam hal hakam sebagai bantuan hukum, sebagai penengah dalam menyelesaikan persengketaan yang dikirim oleh kedua pihak yang sedang berselisih dengan menggunakan dasar hukum dalam al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 35. 2) Berdasarkan syarat ditetapkannya, hakam memiliki kedudukan, wewenang, tugas dan fungsi untuk: a) Memberikan perlakuan adil antara di pihak yang bersengketa. b) Mengadakan perdamaian antara kedua suami istri dengan ikhlas. c) Menghormati dan disegani pihak suami istri. d) Mementingkan keberpihakannya kepada yang teraniaya, apabila pihak yang lain tidak mau berdamai.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hakam; Bantuan Hukum; Arbitrase |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 23 Apr 2014 09:39 |
Last Modified: | 23 Apr 2014 09:39 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/2000 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year