Tradisi miceun jeujeundeul ialah sebuah tradisi masyarakat di Desa Cibentang yang masih menerima perdebatan sampai saat ini dikarenakan keberadaan hukum adat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksaan tradisi miceun jeujeundeul pada adat pernikahan di Desa Cibentang kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes dan konsep etika sosial dalam tradisi miceun jeujeundeul. Metode yang dipakai pada penelitian ini ialah penelitian lapangan (field research) melalui pendekatan kualitatif. Sementara itu, subjek penelitian adalah pelaku adat tradisi, tokoh-tokoh dan masyarakat di Desa Cibentang Kabupaten Brebes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Di sisi lain, penganalisaan data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian menemukan bahwa: a) proses pelaksanaan tradisi miceun jeujeundeul, meliputi persiapan barang-barang yang dibutuhkan seperti pakaian baru, benang, gunting, bekakak, air bersih, diriungkeun atau ngariung, memotong benang, lari dengan mebawa bekakak dan pergi ke tempat air bersih, misalnya pergi ke sumur atau ke sungai, dan b) konsep etika sosial dalam tradisi miceun jeujeundeul etika terhadap sesama adalah bagaimana perilaku seseorang terhadap orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nya adalah prosesi ngariung (berkumpul). Etika Keluarga, keluarga adalah unit terkecil dari suatu sistem sosial yang luas dan kompleks. Kualitas sosial sangat bergantung pada tingkat keberhasilan dalam pengembangan kualitas keluarga. Dengan demikian maka etika terhadap keluarga sudah terpenuhi, dengan adanya adik meminta izin kepada kakaknya dan kakak mengizinkan adiknya menikah.