Makna teologis dalam tradisi Jamasan Bende di Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
Mamluaturrizqi, Mamluaturrizqi (2022) Makna teologis dalam tradisi Jamasan Bende di Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_1804016068_Mamluaturrizqi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (8MB)
Abstract
Skripsi ini membahas mengenai makna teologis dalam tradisi jamasan bende di Desa Bumijawa. Tradisi Jamasan Bende merupakan ritual penyucian benda keramat berupa Bende (gong kecil), tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu yang menjadi ciri khas dari Desa Bumijawa. Tradisi yang dilaksanakan setahun sekali ini bertujuan sebagai bentuk menghormati jasa leluhur dan yang paling utama adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahaui proses pelaksanaan tradisi jamasan bende di Desa Bumijawa dan mengetahui makna teologis yang terkandung dalam tradisi Jamasan Bende di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriftif dan pendekatan Teologis dan Antropologis. Adapaun data yang didapatkan dari hasil penelitian adalah dengan cara observaasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: a) Prosesi pelaksanaan tradisi jamasan Bende di Desa Bumijawa Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal dilakukan pada tanggal 10 Rabiulawal/Maulud. prosesi pelaksanaan tradisi jamasan bende diawali dengan memvaca do’a dan berwasilah kepada Nabi, Malaikat, Wali, ulama, lalu dilanjutkan menjamas bende dengan cara dicelupkan ke dalam sumber mata air bulakan, lalu dipukul 3 kali dan dilakukan berulang selama 3 kali diiringi bacaan sholawat Nabi, setelah selesai dilanjutkan pemvacaan tahlil, pada malam hari bende di arak keliling desa bebarengan dengan karnval semarak Maulid Nabi. b) dalam tradisi jamasan bende di Desa Bumijawa mengandung beberapa makna teologi, yaitu tawasul dan tabarruk. Dilihat dari beberapa rangkaian prosesi pelaksanaan tradisi jamasan bende bahwa tradisi tersebut dilaksanakan dengan tujuan mendapat keberkahan dari Allah SWT, melalui perantara tradisi jamasan bende tersebut. Masyarakat desa Bumijawa melaksanakan tradisi jamasan bende selain melestarikan budaya nenek moyang juga sebagai perantara antara seorang hamba mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi; Jamasan Bende; Makna Teologis |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 204 Religious experiences, life, practice 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.21 God and spiritual beings 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 394 General customs |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Rahmat Darmawan Nitimartono |
Date Deposited: | 10 Jul 2023 06:52 |
Last Modified: | 10 Jul 2023 06:52 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20005 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year