Tanda waqaf adalah salah satu tanda yang dijadikan petunjuk untuk berhenti membaca pada suatu ayat karena menyangkut konteks arti ayat. Apakah artinya masih berkaitan dengan ayat sebelumnya atau tidak, apakah kalimat sudah sempurna atau belum. Penelitian ini terfokus pada Pencetakan mushaf al-Qur’an terus berjalan, bahkan semakin beragam, Kemenag telah beberapa kali mengeluarkan edisi mushaf standar Indonesia sejak dari tahun 1985 sampai dengan edisi 2019 penyempurnaan yang memilikit jumlah tanda waqaf dan pembubuhan tanda waqaf yang berbeda yang berimplikasi terhadap arti ayat. Penelitian ini berusaha menganalisa kesesuaian tanda waqaf dengan makna ayat pada surah al-Baqarah. Objektif kajian ini untuk mengetahui sinkron atau tidaknya waqaf dalam surah al-Baqarah mushaf tahun 1985 sampai tahun 2019 dengan makna/arti terjemahan yang dibuat Kemenag. Kajian ini menggunakan jenis library researchdengan menggunakan metode kualitatif. Dengan membanding 5 Mushaf Standar Indonesia (MSI) terbitan antara tahun 1985 s.d 2019. Fokus penelitian pada surah al-BaqarahMushaf Standar Indonesia (MSI). Dengan menggunakan pendekatan historis dengan Pengumpulan data bersumber pada data primer berupa mushaf-mushaf al-Qur’an dengan tanda tashih antara tahun 1985 sampai dengan 2019dan data sekunder berupa karya ilmiah atau artikel, buku Sejarah Penulisan Mushaf al-Qur’an Indonesia, buku Tanya Jawab Mushaf Standar Indonesia dan Layanan Pentashihan. Dari data tersebut dianalisis, diurai dan dideskripsikan. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah penggunaan dan perbedaan pembubuhan tanda waqaf pada surah al-Baqarah dan beberapa tempat tanda waqaf dalam surat al-Baqarah yang tidak sinkron arti atau terjemahan ayat.

ABSTRACT:
The sign of waqf is one of the signs used as a guide to stop reading a verse because it involves the context of the meaning of the verse. Is the meaning still related to the previous verse or not, whether the sentence is complete or not. This research focuses on the printing of Al-Qur'an manuscripts that continues to run, even more diverse, the Ministry of Religion has issued several editions of the Indonesian standard manuscripts since 1985 to the 2019 edition, which has the number of waqf marks and affixing different waqf marks which has implications for verse meaning. This study attempts to analyze the suitability of the waqaf sign with the meaning of the verse in surah al-Baqarah. The objective of this study is to find out whether or not the waqf in surah al-Baqarah Mushaf from 1985 to 2019 is in sync with the meaning/meaning of the translation made by the Ministry of Religion. This study uses a type of library research using qualitative methods. By comparing 5 Indonesian Standard Manuscripts (MSI) published between 1985 to 2019. The research focus is on surah al-Baqarah Indonesian Standard Mushaf (MSI). By using a historical approach with data collection sourced from primary data in the form of manuscripts of the Qur'an with tashih marks between 1985 to 2019 and secondary data in the form of scientific works or articles, the book History of Writing Indonesian Al-Qur'an Mushafs, books Indonesian Standard Mushaf Questions and Answers and Recitation Services. From these data were analyzed, parsed and described. The results of this study indicate that there are differences in the number of uses and differences in the affixing of waqf signs in surah al-Baqarah and several places of waqaf signs in surah al-Baqarah that are out of sync with the meaning or translation of the verses.