Bimbingan agama Islam dapat menjadi salah satu upaya untuk menanamkan moderasi beragama pada masyarakat, khususnya pada masyarakat kota yang semangat keagamaannya tidak sebanding dengan wawasan keagamaanya. Salah satu bentuk bimbingan agama yang dapat dihadirkan ditengah masyarakat kota ialah seperti penyelenggaraan kajian-kajian kitab seperti salah satunya kajian rutin kitab Al Hikam di Musholla Hotel Grasia. Kitab Al Hikam merupakan salah satu kitab tasawuf yang popular di telinga masyarakat Indonesia khususnya di pondok-pondok pesantren. Selain membahas tasawuf, kitab Al Hikam juga memuat pembahasan mengenai akhlak, baik itu kepada Allah Swt maupun kepada sesama manusia. Berkaitan moderasi beragama yang memuat pemahaman sikap beragama yang inklusif dan tidak ekstrem, sangat pas jika dijadikan sebagai sarana untuk menamakan moderasi beragama kepada masyarakat.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus yang menitik beratkan pada studi lapangan secara faktual. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kajian kitab al hikam yang dilaksanakan secara rutin dan terus menerus selain dapat disebut sebagai aktivitas dakwah juga dapat disebut sebagai bimbingan agama Islam kepada masyarakat. Kajian rutin ini bertujuan untuk membina masyarakat baik secara pengetahuan maupun praktik beragama yang rahmatan lil alamin. Kemudian Kitab Al Hikam sebagai materi kajian amat cocok dengan tema moderasi beragama karena didalamnya yang memuat pengajaran ilmu tasawuf, aqidah, ibadah dan akhlak yang moderat. Metode penyampaian bimbingan berdasakan teori komunikasi dikalukan secara langsung dan tidak langsung. Selain itu juga dilakukan metode pendampingan praktik seperti pelayanan ambulance gratis dan bersedekan tidak terbatas di lembaga penyelenggara kajian dan dapat berbentuk sumbangsih dana dan tenaga.