Skripsi ini membahas tentang fenomena Living Qur’an dalam praktik pengobatan di Dusun Jetis Kelurahan Katelan Kecamatan Tangen Sragen. Metode pengobatan yang diterapkan oleh Bu Nyai Umi menggunakan bacaan ayat-ayat al-Qur’an tertentu. Dalam prakteknya beliau juga menggunakan media pengobatan lainnya seperti air putih, garam, rumput akar Fatimah, dan lain-lain.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini yakni bagaimana praktek dan makna wirid ayat al-Qur’an sebagai media pengobatan di Dusun Jetis Kelurahan Katelan Kecamatan Tangen Sragen? Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif lapangan (field research) yang menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan pendekatan paradigma naturalistik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, interview dan dokumentasi. Bentuk analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode deskriptif-analitis.
Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah Mbah Umi dalam mempraktekkan wirid ayat al-Qur’an sebagai media pengobatan tidak lepas dari do’a utama yang terpaku pada kemantapan hati, diawali dengan tawassul dan Al-Fātihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat al-Anfal ayat 9 serta Yāsīn ayat 58-67. Baru kemudian ditambahkan dengan do’a-do’a lain, tergantung pada penyakit apa yang dikeluhkesahkan oleh pasien.
Sedangkan makna prakteknya dalam setiap surat yang digunakan di antaranya: 1) Al-Fātihah sebagai tawassul atau bentuk hadiah kita kepada Rasulullah, 2) Al-Anfal ayat 9 sebagai permohonan bantuan kepada Allah dari penyakit yang diderita agar diberikan kesembuhan, 3) Yāsīn ayat 58-67 sebagai perantara agar semua hajat dan do’anya dapat dikabulkan Allah, 4) An-Nahl ayat 78 sebagai perantara wirid untuk mempermudah proses persalinan.