Salah satu prinsip yang diterangkan oleh al-Qur’an adalah prinsip konsumsi. Pada hakikatnya, manusia membutuhkan konsumsi dalam menjalani kehidupannya. Konsumsi merupakan salah satu anugerah yang diberikan Allah kepada umatnya, perintah untuk memenuhi kebutuhan hidup termaktub dalam banyak ayat. Kendati demikian, Allah SWT melarang kita untuk bersikap berlebihan dalam berkonsumsi, sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-A’raf [7]: 31. Sikap berlebih-lebihan atau melampaui batas disebut dengan perilaku konsumtif.
Mengangkat dari sisi pandangan Abdullah Yusuf Ali yang merupakan cendekiawan India yang berdedikasi besar terhadap khazanah keilmuan Islam. Ia seorang penerjemah al-Qur’an terkenal yang menerjemahkan arti al-Qur’an ke dalam bahasa Inggris dan kitab tafsir yang kental akan kesufianya ini juga dikenal sebagai kitab yang menjadi rujukan warga muslim yang menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-harinya. Akan tetapi, kitab tafsir ini cukup jarang diekspos dalam beberapa literatur.
Adapun rumusan masalah yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini ialah bagaimana metode penafsiran dan pandangan Abdullah Yusuf Ali tentang perilaku konsumtif dalam tafsir The Holy Quran: Text, Translation and Commentary. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan penafsiran Abdullah Yusuf Ali tentang perilaku konsumtif. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan atau library research. Dari ayat-ayat mengenai peringatan melakukan perilaku konsumtif yang coba penulis pahami, penulis mengidentifikasikan perilaku konsumtif dalam 3 aspek, yaitu konsumtif dalam makanan dan minuman, berpakaian dan dalam mengeluarkan harta. Ketiga hal tersebut merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan mengolah dan menelaah berbagai data yang ada, diperoleh hasil bahwa metode penafsiran yang digunakan Abdullah Yusuf Ali dalam kitab tafsirnya The Holy Qur’an: Text, Translation and Commentary ialah metode ijmali. Tercermin dalam model penafsirannya, yang terdiri dari tafsir puitis, catatan kaki (footnote), dan lampiran (appendix). Dan perilaku konsumtif ialah sikap berlebihan yang dilakukan seseorang dalam menggunakan dan mengkonsumsi segala sarana yang telah diberikan oleh Allah di alam semesta ini. Poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam berperilaku konsumsi agar terhindar dari perilaku konsumtif, yaitu: tidak melakukan kemubaziran, hidup sederhana, tidak hidup boros, menjauhi sifat kikir, dan kesesuaian antara konsumsi dan pemasukan. Semuanya harus dilakukan secara adil antara kebutuhan dan kemampuan dengan kebutuhan orang lain.