Dalam Al-Qur’ān kebenaran/benar identik diungkapkan dengan kata Al- Ḥaq padahal ada makna lain yang dituju selain makna tersebut. Dengan kata lain ada beragam makna yang diungkapkan Allah melalui Al-Qur’ān terhadap kata Al- Ḥaq karena pada dasarnya setiap kata dalam Al-Qur’ān mempunyai kegunaannya masing-masing. Fokus permasalahan dalam penilitian ini adalah bagaimana makna dasar, relasional, sinkronik, diakronik, dan weltanshauung atau pandangan dunia dari kata Al-Ḥaq. Dalam penelitian ini juga bertujuan untuk memafahamkan masyarakat bagaimana konsep weltanshauung (pandangan dunia) dari kata Al-Ḥaq serta mengetahui proses pergeseran makna dari Al-Ḥaq.
Penelitian ini berjenis pustaka (library research) dengan menggunakan teknik dokumentasi. Data untuk pendukung penelitian ini berupa data primer yang terdiri dari kitab suci Al-Qur’ān, terjemah, dan kamus-kamus. Sedangkan untuk data sekundernya ialah buku-buku, jurnal dan kitab - kitab yang mendukung penelitian tersebut. Semua data tersebut diolah menggunakan metode deskriptif dan mengguakan pendekatan Semantik Toshihiko Izutsu
Penelitian ini menghasilkan makna dasar dari Al- Ḥaq ialah benar sedangkan makna relasionalnya ialah Allah, Islam, Al-Qur’ān, adil, benar, hari kiamat, sesuatu yang pasti terjadi, bagian, harta, ketauhidan, dan keinginan. Ditemukan adanya pergeseran makna pada sinkronik dan diakroniknya, yaitu pada masa pra Qur’anik kata Al- Ḥaq berarti sesuatu yang seharusnya terjadi, sedangkan pada Qur’anik kata Al- Ḥaq berkembang menjadi beberapa makna yang sudah disebutkan di atas. Sehingga ditemukan makna weltaschauung dari kata Al- Ḥaq ialah sebuah penekanan pada kebenaran jika diletakkan kepada Tuhan maka Dzat yang maha kebenaran mutlak. Jika selain Tuhan maka sesuatu yang pasti kebenarannya dan tak bisa dihindari.