Penelitian ini merupakan penelitian terhadap salah satu manuskrip yang ditemukan di Sergang, kecamatan Batuputih, kabupten Sumenep, Madura, yang dalam pembahasan ini akan disebut dengan manuskrip mushaf al-Qur’an di Sergang, Batuputih, Sumenep, Madura. Setelah dilakukan kajian terhadap manuskrip ini, diyakini bahwa manuskrip ini merupakan salah satu hasil tulisan tangan Kyai Syarqowi.
Melalui penelitian filologi terhadap manuskrip ini, tulisan ini akan membahas mengenai aspek kodikologi dari manuskrip mushaf al-Qur’an ini dan aspek tekstologi atau karakteristik yang terkandung dalam manuskrip ini. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan model library reseach, yang kemudian dilakukan analisis data dengan metode analisis deskriptif.
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, ditemukan dua kesimpulan. Pertama, aspek kodikologi yang terkandung dalam manuskrip ini yaitu dari segi penggunaan kertas, manuskrip ini ditulis menggunakan kertas daluwang sehingga tidak ditemukan countermark ataupun watermark seperti pada kertas-kertas Eropa. Kemudian dari segi kondisi fisik naskah, naskah ini termasuk ke dalam naskah yang sudah rusak, namun ada beberapa teks yang masih bisa dibaca. Manuskrip ini memiliki ukuran 24,5 x 18, yang dijilid menggunakan benang dan dijilid dalam satu kuras saja. ketebalan naskah ini 20 lembar dengan jumlah halaman 40 halaman dengan jumlah baris setiap halaman rata-rata 9 baris, meski begitu juga ditemukan beberapa halaman dengan jumlah 8 dan 10 baris. Tulisan manuskrip ini menggunakan jenis khat naskhi yang ditulis menggunakan tinta warna hitam, namun demikian juga ditemukan beberapa teks yang ditulis menggunakan tinta merah untuk menulis makna ghandul. Kedua, dari aspek tekstologi, manuskrip ini menggunakan rasm Ustamani meski ditemukan beberapa kata yang ditulis menggunakan rasm imla’i, sehingga menyebabkan ketidakkonsistenan penggunaan rasm. Kemudian ditemukan adanya Scholia yang ditulis untuk mengklarifikasi kesalahan pada ayat al-Qur’an. ditemukan juga kesalahan (corrupt) pada penulisan huruf dan harakat pada ayat al-Qur’an.