Konsep shalat menurut Syaikh al-Alusi dalam kitab Tafsir Ruh al-Ma’ani : kajian tafsir sufi isyari

Faidurrohman, Faidurrohman (2022) Konsep shalat menurut Syaikh al-Alusi dalam kitab Tafsir Ruh al-Ma’ani : kajian tafsir sufi isyari. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_20040028004_Faidurrohman] Text (Tesis_20040028004_Faidurrohman)
Tesis_20040028004_Faidurrohman.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Dalam khazanah keilmuan islam, istilah Ibadah khususnya shalat dikenal lama sebagaimana tertuang dalam kitab klasik seperti fikih dan tafsir. Didalam dunia tafsir sendiri, kajian tentang Ibadah khususnya shalat difahami mayoritas mufassir melalui pendekatan eksoterik yang mana kurang memberikan makna lebih jauh dari sisi batin. Al-Alusi menawarkan pemaknaan yang berbeda dalam penafsiran khususnya makna shalat. Kajian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan (1) Bagaimana Prinsip Metodologi Yang Dilakukan Al-Alusi Dalam Menafsirkan Ayat Shalat Secara Isyari Yang Tetuang Dalam Kitab Tafsir Ruh Al-Ma’ani? (2) Bagaimana Pandangan Syaikh Al-Alusi Tentang konsep Shalat dalam tafsir Ruh al-Ma’ani Dilihat Dari Perspektif Tafsir Esoterik? Kajian ini dibahas melalui teori penelitian kepustakaan (library research), dengan membandingkan teori-teori pendekatan tafsir lain khususnya pendekatan esoterik. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah content analysis. Selanjutnya, dalam proses penyajiannya penulis menggunakan metode analisis deskriptif.
Kajian ini menunjukkan bahwa (1) penafsiran sufistik terhadap Al-quran yang dilakukan oleh Al-Alusi adalah menggunakan makna isyari dengan tetap mengacu pada makna zahir. Kesimpulan penelitian ini membuktikan akan hal itu dengan mengambil kasus penafsiran sufistik Al-Alusi yang ditemukan didalamnya menggunakan makna isyari dengan tetap berpegang pada makna zahir dalam menafsirkan ayat-ayat terkait dengan maqam-maqam dalam konsepsi shalat tasawuf dan dimensi maknanya. (2 kata as-shalawat oleh Al-Alusi dimaknai shalat sir, menyaksikan maqam al-Qalb. Kedua, shalat nafs dilakukan dengan memadamkan keragu-raguan. Ketiga, shalat al-Qalb, dilakukan dengan istiqamah dan selalu dalam penantian cahaya al-kasfh. Keempat, shalat Ruh, dilakukan dalam penyaksian wasl (penyatuan dengan Allah swt). Kelima, shalat Badan, melalui pemeliharaan panca indra dan melaksanakan aturan yang ditetapkan Allah swt. Kemudian makna al-wustaa oleh al-alusi ditafsirkan sebagai shalat al-Qalb yakni pelaksaan shalat yang tergantung dengan apapun dan terhindar kecenderungan selain Allah swt.

ABSTRACT:
In the treasury of Islamic scholarship, the term of ibadah especially prayer known for a long time as contained in classical books such as fiqh and tafsir. In the field of self-interpretation, the study of worship, especially prayer, is understood by the majority of commentators through an an exoteric approach which lacks further meaning from the inner side. Al-Alusi offers different meanings in interpretation, especially the meaning of prayer. This study is intended to answer questions What are the methodological principles used by Al-Alusi in interpreting the prayer verses in isyari contained in the book of Tafsir Ruh Al-Ma'ani, How is Al-Alusi's View of the concept of Prayer in the interpretation of Ruh al-Ma'ani Viewed from the Perspective of Esoteric Interpretation. This study is discussed through the theory of library research by comparing the theories of other interpretation approaches, especially the esoteric approach. While the data analysis method used is content analysis. Furthermore, in the process of presenting the writer using descriptive analysis method.
This study shows that Sufistic interpretation of the qu by Al-Alusi is to use meaning of isyari while still referring to the meaning of zahir. The conclusion of this study proves this by taking the case of Sufistic interpretation of Al-Alusi which is found in it uses the meaning of isyari while adhering to the meaning of zahir in interpreting the verses related to the maqams in the conception of tasawuf prayer and the dimensions of its meaning. the word as-shalawat by Al-Alusi is interpreted as sir prayer, witnessing maqam al-Qalb. Second, nafs prayer is done by extinguishing doubts. Third, the prayer of al-Qalb, is done with istiqamah and always in anticipation of the light of al-kasfh. Fourth, the prayer of the Spirit, is performed in witnessing wasl (union with Allah). Fifth, body prayer, through the maintenance of the five senses and carrying out the rules set by Allah SWT. Then the meaning of al-wustaa by Al-Alusi is interpreted as al-Qalb prayer, namely the implementation of prayer that depends on anything and avoids tendencies other than Allah.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Al-Alusi; Esoterik; Tafsir Al-Quran; Shalat; Tafsir Ruh al-Ma’ani; Tafsir sufi isyari
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 21 Jul 2023 07:04
Last Modified: 21 Jul 2023 07:34
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20093

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics